Hubungan frekuensi makan nasi dan pemilihan jenis makanan terhadap status gizi pada anak : Kajian pada murid SDN Kalibata 11 Pagi Jakarta Selatan
D i Indonesia masih terdapat kondisi anak sekolah yang kurang gizi. Keluhan yang banyak disuarakan oleh kaum ibu mengenai kelompok umur sekolah ini bahwa mcreka kurang nafsu makan sehingga sulit sekali disuruh makan yang cukup dan teratur. Anak-anak dal am usia ini umumnya sudah dapat menentukan makanan apa yang ia sukai dan mana yang tidak. Sering kali anak-anak ini memilih makanan yang sal ah. Agar perencanaan upaya peningkatan status gizi dapat dilakukan dengan baik, semua aspek yang berpengaruh perlu dipelajari tennasuk liubungan frekuensi makan nasi dan pemilihan jenis makanan terhadap status gizi. Untuk mengetahui hubungan frekuensi makan nasi dan pemilihan jenis makanan terhadap status gizi dilakukan penelitian dengan sample sebanyak 120 orang anak SDN 11 Pagi, Kalibata, Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metoda Deskriptif Analitik. Pengukuran status gizi memakai cara Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI1999. Data frekuensi makan nasi dan pemilihan jenis makanan diperoleh dari isian kuesioner. Analisa statistik memakai uji Spearman. Hasil penelitiannya adalah frekuensi makan nasi dan pemilihan jenis makanan memiliki angka korelasi yang cukup kuat terhadap status gizi yaitu 0,513 ( r > 0,5 ). Pengaruh frekuensi makan nasi dan pemilihan jenis makanan terhadap status gizi = 26,2 %. Jumlah anak bergizi baik terdapat pada anak dengan frekuensi makan tiga kali dan dua kali per hari masing masing sebanyak 22 orang dan 54 orang. Dari kuesioner terlihat bahwa anak-anak yang memiliki status gizi baik yang memasak adalah ibu. Kesimpulan ada korelasi positif antara frekuensi makan nasi dan pemilihan jenis makanan terhadap status gizi.
I n Indonesia still found many school age children lack of nutrient Many of housewives lace the problem of lack appetite to their school age children, they so hard to eat sufficiently and regularly. The children, under this age generally have their own choice to type of food and the food that they don’t like. Unfortunately they often choose not the right food. In order to increase the nutrient status accordingly, all aspects, which influence need to be learned including the relationship between food frequency and choice menu of nutrient food from nutrient status. To know the relationship between food frequency and choice menu of nutrient food from nutrient status conducted the research by taking sample of 120 children of SDN 11 Pagi Kalibata, South Jakarta. This research conducted by descriptive analytic. The measurement of nutrient status performed according to the standard of The Directorate of Society Nutrient Building, Ministry of Health of Republic of Indonesia (1999). Food frequency and choice menu of nutrient food data collected from the questioner. Statistic analysis applies the Spearman test The research of this test found that there is a significant correlation between food frequency and choice menu of nutrient food from nutrient status that is 0,513 ( r > 0,5 ). The influence of food frequency and choice menu of nutrient food from nutrient status is 26,2 %. Number of children with good nutrient found at the children with food frequency of three times meals and two times meals respectively of 22 children and 54 children. From this questioner shown that the children having good nutrient status, their meal cooked by their mothers. The conclusion is there a positive correlation between food frequency and choice menu of nutrient food and nutrient status.