A ir perasan jeruk nipis adalah bagian dari buah jeruk nipis yang paling banyak digunakan dan dimanfaatkan untuk kesehatan manusia. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat sebagai antibakteri. Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial yang melibatkan empat faktor utama yaitu host, substrat, mikroorganisme dan waktu. Karies akan terjadi jika keempat faktor tersebut saling berinteraksi. Streptococcus mutans adalah bakteri fakultatif anaerob yang biasa ditemukan pada rongga gigi manusia yang luka dan menjadi bakteri paling kondusif menyebabkan karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran daya hambat air perasan jeruk nipis dengan berbagai konsentrasi terhadap bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode serial pengenceran dengan berbagai rasio yang dilakukan pada 8 kelompok sampel air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi 100%; 87,5%; 75%; 62,5%; 50%; 37,5%; 25%; 12,5% dan 2 kelompok kontrol yaitu kontrol positif dan kontrol negatif. Media yang digunakan untuk penelitian adalah Brain Heart Infusion (BHI) dalam bentuk cair dan agar. Larutan inokulum sebanyak 0,02 mL dimasukkan ke dalam seluruh tabung reaksi kemudian diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam, lakukan plating pada kelompok sampel dan kelompok kontrol ke media agar BHI untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh. Hasil perhitungan menunjukkan jumlah koloni kontrol negatif sebanyak 2680 x 104, konsentrasi 12,5% sebanyak 350 x 104, konsentrasi 25% sebanyak 360, konsentrasi 37,5%; 50%; 62,5%; 75%; 87,5%; 100% dan kontrol positif tidak ditumbuhi koloni bakteri. Adanya penurunan jumlah koloni bakteri dari konsentrasi terkecil hingga terbesar yang terlihat pada hasil plating. Hal ini menyatakan bahwa adanya gambaran daya hambat air perasan jeruk nipis terhadap bakteri Streptococcus mutans.