T eh dikenal sebagai minuman sehari-hari. Di Indonesia jenis teh yang paling banyak adalah teh hijau dan teh hitam. Daun teh mengandung berbagai macam bahan kimia antara lain polifenol, flavonol, tanin, katekin, dan fluorida. Semua zat kimia ini mempunyai efek anti mikrobial dan antikariogenik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans sebagai penyebab utama karies gigi. Bakteri ini menghasilkan suatu enzim glukosiltransferase dari hasil metabolisme karbohidrat untuk membentuk suatu ikatan glukan yang bersifat sangat lengket dan tidak larut dalam air sehingga memudahkan terjadinya plak. Akumulasi dari plak merupakan awal dari terbentuknya karies gigi. Plak tersebut terdiri dari beberapa mikroorganisme yang melekat pada permukaan gigi dan akan memfermentasikan zat-zat karbohidrat kemudian menghasilkan asam sebagai produk akhirnya yang menyebabkan demineralisasi email gigi. Pencegahan terhadap karies gigi ini, antara lain dengan pemberian fluorida secara sistemik. Efek yang ditimbulkan adalah tersedianya fluorida dalam tubuh untuk jangka waktu lama. Fluorida yang terkandung dalam saliva dapat menurunkan jumlah bakteri Streptococcus mutans sehingga prevalensi terjadinya karies gigi juga akan menurun. Pemakaian teh sebagai salah satu cara untuk mencegah karies harus disesuaikan dengan takaran atau dosis yang ada. Jika berlebihan dapat mengakibatkan terjadi stained dan fluorosis terutama pada gigi yang masih dalam proses pertumbuhan.