DETAIL KOLEKSI

Hubungan pendidikan ibu dengan tingkat pengetahuan tentang maloklusi anak : Kajian pada ibu murid SDN 005 Penajam, Kalimantan Timur


Oleh : Nandhita Ayu Wardhani

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.643 NAN h

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Yohana Yusra

Subyek : Orthodontics - Malocclusion

Kata Kunci : eementary school children, mother, malocclusion, education, knowledge

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_KG_040001800105_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2022_TA_KG_040001800105_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2022_TA_KG_040001800105_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2022_TA_KG_040001800105_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 13
5. 2022_TA_KG_040001800105_Bab-3_Kerangka-Teori.pdf 2
6. 2022_TA_KG_040001800105_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf 5
7. 2022_TA_KG_040001800105_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 2022_TA_KG_040001800105_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2022_TA_KG_040001800105_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2022_TA_KG_040001800105_Daftar-Pustaka.pdf 7
11. 2022_TA_KG_040001800105_Lampiran.pdf 12

L atar belakang : Maloklusi adalah salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Kesehatan gigi dan mulut pada anak dalam masa pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan kesadaran orang tua. Pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut, khususnya dalam aspek maloklusi anak berkaitan dengan tingkat pendidikan orang tua. Tujuan : untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu murid SDN 005 Penajam, Kalimantan Timur dengan tingkat pengetahuan tentang maloklusi anak. Metode : menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, instrumen yang digunakan berupa kuesioner modifikasi Pravara Institute of Medical Sciences & Rural Dental College, Loni, India. Populasi penelitian adalah ibu murid SDN 005 Penajam, Kalimantan Timur. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil : dari 133 responden didapatkan sebesar 60% (n= 24) ibu dengan pendidikan tinggi memiliki pengetahuan baik tentang maloklusi, 39,02% (n= 16) ibu dengan pendidikan menengah dan 48,08% (n= 25) ibu dengan pendidikan rendah memiliki pengetahuan yang kurang tentang maloklusi. Terdapat hubungan antara pendidikan ibu murid SDN 005 Penajam, Kalimantan Timur dengan tingkat pengetahuan tentang maloklusi anak (p = 0,000) dan r = 0,371 (kekuatan korelasi cukup). Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan ibu murid SDN 005 Penajam, Kalimantan Timur dengan tingkat pengetahuan tentang maloklusi anak (p = 0,000) dan koefisien korelasi r = 0,371 menunjukkan kekuatan korelasi cukup. ibu dengan pendidikan tinggi memiliki pengetahuan tentang maloklusi yang lebih baik dibandingkan dengan ibu berpendidikan menengah dan rendah.

B ackground : Malocclusion is a dental and oral health problem that often occurs in children and adolescents. Dental and oral health in children in their growing period can be influenced by the knowledge and awareness of parents. Knowledge of dental and oral health, especially in the aspect of child malocclusion, is related to the level of education of parents. Objective : to determine the relationship between the education of the mother of students at SDN 005 Penajam, East Kalimantan with the level of knowledge about child malocclusion. Methods: using an analytical observational method with a cross sectional, the instrument used was a modified questionnaire of Pravara Institute of Medical Sciences & Rural Dental College, Loni, India. The study population was the mother of students at SDN 005 Penajam, East Kalimantan. Sampling using total sampling technique. Results: from 133 respondents, 60% (n= 24) mothers with higher education had good knowledge about malocclusion, 39.02% (n= 16) mothers with secondary education and 48.08% (n= 25) mothers with education. low have less knowledge about malocclusion. There is a relationship between the mother's education at SDN 005 Penajam, East Kalimantan with the level of knowledge about child malocclusion (p = 0.000) and r = 0.371 (sufficient correlation strength). Conclusion: based on the results of this study, it can be concluded that there is a relationship between the education of the mother of students at SDN 005 Penajam, East Kalimantan with the level of knowledge about child malocclusion (p = 0.000) and the correlation coefficient r = 0.371 indicating sufficient correlation strength. Mothers with higher education have better knowledge about malocclusion than mothers with middle and low education.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?