Evaluasi dan usulan peningkatan kualitas Draw Textured Yarn (DTY) dengan pendekatan Six Sigma di PT. Vinytext
P .T. Vinitex merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industi tekstil. Dalam lingkup persaingan yang ketat, perusahaan merasa perlu untuk meningkatkan kualitas produknya di seluruh bagian dan terutama di bagian produksi, agar mampu bersaing dengan kompetitor-kompetitor lainnya. Perusahaan berusaha mengurangi produk cacat yang akan berdampak pada penurunan biaya kualitas yang pada akhirnya akan meningkatkan profit perusahaan . Suatu produk cacat disebabkan beberapa masalah . Untuk mengetahui, menganalisa dan mengatasi masalah yang terjadi, perusahaan mencoba menerapkan program peningkatan kualitas yang berkesinambungan, yaitu dengan Six Sigma.Pengolahan data dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan tools yangterintegrasi dalam metodologi Six Sigma yaitu Define -Measure - Analyze - Improve -Control (DMAIC).Pada tahap Define dilakukan pemilihan produk yang akan dijadikan sebagai proyek Six Sigma, yaitu produk Polyester warna tipe SD 150°/36F-l. Penentuan kebutuhan spesifik pelanggan terhadap persyaratan output karakteristik kualitas produk dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pelanggan. Dari hasil kuesioner tersebut, disebarkan kuesioner penelitian untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan terhadap karakteristik kualitas . Pada tahap ini juga dibuat diagram alir proses dan diagram SIPOC.Pada tahap Measure dilakukan pengukuran level sigma baseline kinerja outcomedan proses . Pada pengukuran tingkat outcome, diketahui bahwa karakteristik kualitas yang berada di kuadran A dalam diagram Importanc e-Sati faction (IS) adalah kenormalan mekar benang, kekerasan gulungan , kesesuaian warna dengan pesanan dan kemerataan warna benang . Kenormalan mekar benang ditentukan pada proses Texturing, kekerasan gulungan ditentukan oleh proses Texturing dan Cone Winding, sedangkan kesesuaian warna dengan pesanan dan kemerataan warna benang ditentukan pada proses Dyeing. Dari pengukuran tingkat proses, diketahui bahwa level sigma untuk proses Texturing adalah senilai 3.51, proses Dyeing senilai 3.65 dan proses Cone Winding senilai 3,52.Pada tahap Analyze digunakan diagram Fishbone dan Fa;/ure Modes and Eff ectAnalysis (FMEA) untuk masing-masin g cacat. Fisbone dan FMEA dibuat berdasarkan hasil brainstorming dengan pihak perusahaan untuk menganalisi s akar penyebab dari kecacatan .Pada tahap Improve, penulis memberikan usulan perbaikan untuk mengurangivariasi pada proses Texturing, Dyeing dan Cone Winding.
P .T. Vinitex is one of the manufacturing companies that moves in industrial textile department. In the high level of business competition nowadays, the company feels that it is necessary to improve the quality of their products especially in production process so that it would be able to compete with other companies in the same business. The company tried to decrease their defect product so it can reduce the quality cost and finally it can increase the profit . A defect product is caused by several problems. To know, analyze, and dissolve the problems, the company implemented a continous improvement program that called Six Sigma.The data processing and analysis were performed using the integrated tools in the Six Sigma methodology, which are Define - Measure - Analyze - Improve - Control (DMAIC).In Define phase, the groduct become the Six Sigma project is defined, which isPolyester warna tipe SD 150 /36F-l. To determine the specific needs from the customers about the output's quality characteristic, questionnaire were given to customer. From the result of the questionnaire, customer were given another questionnaire to find out about the importance rating and quality characteristic satisfaction rating. Diagram of occurring process and SIPOC diagram also made in this phase. •In the Measure phase, the sigma level of the outcome and process capability are measured . In the outcome level, quality characteristics in the A (Attention) Quadrant at IS diagram are tight spot, cone density, similarity color with order and similarity color of thread on cone. Tight spot occurs in Texturing process, dissimilarity color with order and disimilarity color of thread on cone occur in Dyeing process, and cone density problem occurs in Cone Winding process. In proses level, sigma level for Texturing process is 3.51, sigma level for Dyeing Process is 3.65 and Cone Winding is 3.52.In Analyze phase, fishbone diagram and Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) is used for identifying the sources and root cause of failure. Then in Improve phase, suggestions were given to solve the problem .