Pengaruh ekstrak kulit manggis (garcinia mangostana l.) terhadap biofilm streptococcus sanguinis secara in vitro (Laporan Penelitian)
P enyakit yang menyerang gingiva dan jaringan pendukung gigi disebut penyakit periodontal. Gingivitis merupakan bentuk penyakit periodontal yang paling ringan dan disebabkan oleh akumulasi plak. Salah satu bakteri yang memicu pembentukan plak adalah Streptococcus sanguinis. Kulit manggis mengandung flavonoid, saponin, tannin yang memiliki sifat antioksidan, antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap densitas biofilm S.sanguinis secara in vitro. Kulit manggis yang digunakan diperoleh dari perkebunan Balittro di daerah Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan di Laboratorium MiCore Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti pada September-November 2018. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan metode uji biofilm. Brain Heart InfusionBroth sebagai kontrol negatif, klorheksidin 0,2% sebagai kontrol positif, ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%. Microplate diinkubasi selama 1 jam, 6 jam, 24 jam dalam suasana anaerob. Hasil Optical density dibaca dengan microplate reader pada panjang gelombang 490nm. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan OD setelah diberikan ekstrak kulit manggis. Pada uji normalitas menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis terdistribusi normal (p>0,05). Kemudian dilanjutkan dengan Uji one way ANOVA dengan hasil berbeda bermakna antar variabel dengan (p<0,05). Setelah itu dilanjutkan dengan uji Post Hoc menunjukkan adanya perbedaan antar konsentrasi ekstrak kulit manggis. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis dapat menurunkan densitas biofilm S.sanguinis secara in vitro. Semua konsentrasi pada masa inkubasi 1 jam dan 6 jam, konsentrasi 100%, 6,25%, 3,12% pada masa inkubasi 24 jam terbukti lebih efektif daripada klorheksidin 0,2% dengan perbedaan bermakna dalam menurunkan densitas biofilm Streptococcus sanguinis.
D iseases that attack the gingiva and supporting tissues of the teeth are called periodontal diseases. Gingivitis is the mildest form of periodontal disease and is caused by plaque accumulation. One of the bacteria that triggers plaque formation is Streptococcus sanguinis. Mangosteen peel contains flavonoids, saponins, tannins that have antioxidant, antibacterial properties. This study aims to determine the effect of mangosteen peel extract (Garcinia mangostana L.) on S.sanguinis biofilm density in vitro. The mangosteen peel used was obtained from the Balittro plantation in the Bogor area, West Java. The study was conducted at the MiCore Laboratory of the Faculty of Dentistry, Trisakti University in September-November 2018. This type of research was a laboratory experiment with a biofilm test method. Brain Heart Infusion-Broth as a negative control, 0.2% chlorhexidine as a positive control, mangosteen peel extract with concentrations of 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.12%. Microplate is incubated for 1 hour, 6 hours, 24 hours in an anaerobic atmosphere. Results Optical density is read by a microplate reader at a wavelength of 490nm. The results showed a decrease in OD after being given mangosteen peel extract. The normality test showed that mangosteen peel extract was normally distributed (p> 0.05). Then proceed with one way ANOVA test with different results significantly between variables with (p <0.05). After that, followed by the Post Hoc test showed a difference between the concentrations of mangosteen peel extract. This study shows that mangosteen peel extract can reduce S.sanguinis biofilm density in vitro. All concentrations in the incubation period of 1 hour and 6 hours, concentrations of 100%, 6.25%, 3.12% during the 24-hour incubation period proved to be more effective than 0.2% chlorhexidine with a significant difference in reducing Streptococcus sanguinis biofilm density.