Penyisihan logam berat besi (fe) dan mangan (mn) pada air tanah menggunakan kolom adsorpsi kontinu dengan adsorben kulit pisang kepok (muca paradisiaca l.)
S emakin berkembangnya jumlah penduduk, semakin meningkat pula kebutuhan masyarakat. Salah satu jenis kebutuhan yang terus meningkat adalah kebutuhan air bersih, yang digunakan pada berbagai aktivitas seperti memasak, mencuci, mandi dan kegiatan lainnya. Air tanah merupakan salah satu sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air tersebut. Kualitas besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air tanah di Kota Tangerang melebihi persyaratan jika dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 02/2023. Metode yang dapat menyisihkan besi (Fe) dan mangan (Mn) yaitu adsorpsi. Media alami yang digunakan adalah kulit pisang kepok, karena mengandung selulosa yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai adsorben. Penelitian ini akan menguji kemampuan adsorben kulit pisang kepok melalui proses pembakaran pada suhu 300oC selama 30 menit dengan penyeragaman ukuran adsorben10 dan 60 mesh dan diaktivasi dengan H2SO4 20%. Menggunakan variasi berata dsorben 81,8 , 122,59 , dan 172,99 gr dengan variasi laju alir 65 dan 75 mL/menit dengan waktu kontak selama 4 jam. Adsorben kulit pisang kepok teraktivasi memiliki kadar air 4,67%, kadar abu 8,23%, dan daya serap 284,41 mg/g. Penyisihan optimum logam Fe sebesar 99,84% dengan kosentrasi akhir 0,017 mg/L dan Mn 99,59% dengan kosentrasi akhir 0,011 mg/L pada berat 172,99 gr dengan laju alir 75 mL/menit. Kinetika adsorpsi mengikuti reaksi orde dua dengan nilai R2 besi (Fe) sebesar 0,9242dan mangan (Mn) sebesar 0,7552. Desain kolom adsorpsi skala pilot untuk memenuhi kebutuhan air bersih dengan jumlah warga sebanyak 1.085 orang dan konsumsi air sebesar 10.850 liter/hari. Maka, menggunakan diameter kolom sebesar 0,374 mdengan tinggi kolom sebesar 1,25 m. Biaya pembuatan 1.800 gram adsorben kulitpisang kepok sebesar Rp. 1.329.000 dimana per 1 gram adsorben kulit pisang kepok mampu menyisihkan Fe sebesar 0,980 mg dan Mn sebesar 0,284 mg dengan biaya Rp.738 /gram adsorben.
T he more the population grows, the more society\\\'s needs increase. One type of need that continues to increase is the need for clean water, which is used in various activities such as cooking, washing, bathing and other activities. Groundwater is one of the watersources used to meet these water needs. The quality of iron (Fe) and manganese (Mn) in groundwater in Tangerang City exceeds quality standards when compared with the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation No. 02/2023. The method that can remove iron (Fe) and manganese (Mn) is adsorption. The natural medium used is kepok banana peel, because it contains high levels of cellulose so it can be used as an adsorbent. This research will test the ability of the kepok banana peel adsorbent through a combustion process at a temperature of 300oC for 30 minutes by equalizing the adsorbent sizes of 10 and 60 mesh and activated with 20% H2SO4. Using varying adsorbent heights of 10, 15, and 20 cm with varying flow rates of 65 and 75 mL/minute with a contact time of 4 hours. The activated kepok banana peel adsorbent has a water content of 4.67%, ash content of 8.23%, and an absorption capacity of 284.41 mg/g. The optimum removal of Fe metal was 99.84% with a final concentration of 0.017mg/L and Mn 99.59% with a final concentration of 0.011 mg/L at a height of 20 cm with a flow rate of 75 mL/minute. The adsorption kinetics follow a second order reaction with an R2 value for iron (Fe) of 0.9242 and manganese (Mn) of 0.7552. Pilot scale adsorption column design to meet the clean water needs of a population of 1,085 people and water consumption of 10,850 liters/day. So, using a column diameter of 0.374 m with a column height of 1.25 m. The cost of making 1,800 grams of Kepok banana peel adsorbent is IDR. 1,329,000 with 1 gram of of Kepok banana peel adsorbent is able to.