DETAIL KOLEKSI

Simulasi aliran fluida pada terowongan angin sirkuit terbuka tipe subsonik menggunakan metode computational fluid dynamics


Oleh : Pandu Gerbyawan Pratama

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Rosyida Permatasari

Kata Kunci : Aerodynamics, Ahmed Body, Wind Tunnel, Computational Fluid Dynamics, Drag, Lift, K-omega SST.

Saat ini file hanya dapat diakses dari perpustakaan.

Status : Lengkap

H ambatan aerodinamis menjadi perhatian utama industri otomotif karena merupakan salah satu komponen utama yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Ahmed body adalah model sederhana yang meniru gerakan bodi dalam aerodinamika otomotif. Analisis aerodinamika dapat dilakukan dengan membuat model eksperimen yang diujikan dengan terowongan angin maupun dengan komputasi numerik menggunakan Computational fluid dynamics. Penelitian sebelumnya telah membuat terowongan angin bertipe subsonik untuk meninjau kemampuan dari Ahmed body di koefisien drag dan koefisien lift. Penelitian ini menggunakan ANSYS Fluent berfokus menyimulasikan aliran udara terowongan angin menggunakan metode CFD. Model yang diuji adalah Ahmed body dengan menggunakan platform dan tanpa platform. Model turbulensi yang digunakan adalah K-omega Shear Stress Transport (SST). Data yang diperoleh adalah gaya drag dan gaya lift. Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien drag dan koefisien lift. Hasil yang didapatkan gaya drag pada model menggunakan platfrom lebih besar dibandingkan tanpa platfrom. Gaya drag model menggunakan platform pada kecepatan tertinggi adalah 3,633 N dan yang terendah 0,071 N, sedangkan pada model tanpa platform kecepatan tertinggi adalah 1,975 N dan yang terendah 0,041 N. Gaya lift yang didapat pada simulasi menggunakan platform pada kecepatan tertinggi adalah 0,04030N dan yang terendah 0,0117 N, sedangkan pada model tanpa platform kecepatan tertinggi adalah 0,1054 N dan yang terendah 0,0108 N. Kedua model juga menghasilkan nilai koefsien drag dan lift yang menurun seiring bertambahnya kecepatan udara. Koefisien drag pada simulasi menggunakan platform pada kecepatan tertinggi adalah 1,241 dan yang terendah 1,631, sedangkan pada model tanpa platform kecepatan tertinggi adalah 0,698 dan yang terendah 0,958. Koefisien lift pada simulasi menggunakan platform pada kecepatan tertinggi adalah 0,138 dan yang terendah 0,267, sedangkan pada model tanpa platform kecepatan tertinggi adalah 0,037 dan yang terendah 0,253.

A erodynamic drag is a major concern in the automotive industry because it is one of the main components that affects fuel consumption. Ahmed body is a simple model that mimics body motion in automotive aerodynamics. Aerodynamic analysis can be done by creating an experimental model that is tested with a wind tunnel or with numerical computation using Computational fluid dynamics. Previous studies have created a subsonic wind tunnel to review the capabilities of the Ahmed body in the drag coefficient and lift coefficient. This study uses ANSYS Fluent focusing on simulating wind tunnel airflow using the CFD method. The model tested is the Ahmed body using a platform and without a platform. The turbulence model used is K-omega Shear Stress Transport (SST). The data obtained are drag force and lift force. Furthermore, the drag coefficient and lift coefficient are calculated. The results obtained are that the drag force on the model using a platform is greater than without a platform. The drag force of the model using the platform at the highest speed is 3,633 N and the lowest is 0,071 N, while in the model without the platform the highest speed is 1,975 N and the lowest is 0,041 N. The lift force obtained in the simulation using the platform at the highest speed is 0,4030 N and the lowest is 0,0117 N, while in the model without the platform the highest speed is 0,1054 N and the lowest is 0,0108 N. Both models also produce drag and lift coefficient values that decrease with increasing airspeed. The drag coefficient in the simulation using the platform at the highest speed is 1,241 and the lowest is 1,631, while in the model without the platform the highest speed is 0,698 and the lowest is 0,958. The lift coefficient in the simulation using the platform at the highest speed is 0,138 and the lowest is 0,267, while in the model without the platform the highest speed is 0,037 and the lowest is 0,253.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?