T eknik pengangkatan buatan merupakan salah satu upaya primary recoveryyang digunakan untuk mengangkat fluida pada sumur-sumur produksi yang sudah tidak ekonomis apabila diproduksikan atau tidak dapat berproduksi secara alami (natural flow). Dalam mendesain suatu metode teknik pengangkatan buatan, perlu memperhitungkan faktor teknis dan keekonomiannya. Oleh karena itu, pentingv untuk menganalisis desain teknik pengangkatan buatan. Sumur-sumur pada Lapangan Z belum sepenuhnya berproduksi dengan optimum. Sumur X dan Sumur Y merupakan sumur-sumur yang masih berproduksi secara natural flow. Setelah mengevaluasi karakteristik dan data produksi sumur,maka akan dilakukan optimasi dengan cara mendesain ESP. Sebagai pembanding, dipilih metode SRP dan gas lift karena karakteristik sumur-sumur yang memenuhi syarat. Skenario terbaik yang akan dipilih dilihat darifaktor keekonomiannya yaitu dengan biaya lifting cost terendah setelahmemperhitungkan capital cost dan operating cost. Setelah di perhitungkan maka di dapatkan metode yang terbaik untuk Sumur X adalah dengan menggunakan SRP C320-213-120 dengan N=25 dan S=103 inch dan untuk Sumur Y dengan ESP REDA SN3600 25 stages dan motor REDA 456 Series 40 HP; 815 Volts; 39 A.