Analisis penyebab ikut terproduksinya pasir serta perancangan hydraulic pumping unit di sumur BR#22 dan IB#09 di lapangan PES
S umur BR#22 dan IB#09 merupakan salah satu sumur yang terdapat dilapangan PES. Sumur BR#22 dan IB#09 merupakan sumur yang sudah berproduksicukup lama yakni dari tahun 1987 dan 1986. Kedua sumur ini merupakan sumurtua dimana sering terjadi permasalahan kepasiran. Masalah kepasiran ini membuatperusahan perlu melakukan pengerjaan ulang sumur agar prosuksi yang dihasilkanmaksimal.Pada tugas akhir kali ini dilakukan analisis pada tahun 2000 untuk sumurIB#09 dan pada tahun 2015 BR#22. Untuk sumur IB#09 pada tahun 2000merupakan awal pertama masalah kepasiran ini muncul sehingga perlu dianalisispenyebab munculnya pasir pada tahun tersebut. Sedangkan untuk sumur BR#22dilakukan analisis pada tahun 2015 karena pada tahun tersebut terjadi penurunanlaju produksi yang signifikan. Dan pada tahun tersebut juga terdapat permasalahankepasiran sehingga perlu dianalisis penyebab terjadinya kepasiran di tahun tersebut.Dalam mengetahui apakah sumur tersebut terjadi permasalahan kepasiranatau tidak, maka perlu dilakukan identifikasi dari sifat sumur tersebut denganparameter-parameter yang menjadi penyebab sumur terjadi kepasiran. Setelahterbukti terjadi kepasiran, maka perlu cara penangulangan pada sumur tersebut.Ada beberapa metode dalam menaggulangi masalah kepasiran ini, yaitupengurangan drag force, bridging sand (metode mekanik, gracel pack, dan sandscreen), dan metode kimia.(Rukmana et al., 2011)Pada tugas akhir ini, penulis memilih penguragan drag force untuk menanggulangi masalah kepasiran. Pengurangan drag force merupakan cara yangpaling mudah untuk menanggulangi masalah kepasiran ini, yaitu dengan caramengatur laju produksi sumur tersebut dibawah atau sama dengan laju alir kritiskepasiran.Selain permasalahan itu, sumur-sumur di Indonesia juga berumur tua,sehingga tenga dorong alami yang sudah tidak besar. Oleh karena itu perlu digunakan artificial lift untuk membantu mengangkatkan fluida dari reservoir kepermukaan.Terdapat berbagai jenis pengangkatan buatan yang telah ada sakarangantara lain Electric Submersible Pump (ESP), Sucker Rod Pump (SRP), PogressiveCavity Pump (PCP), Hydraulic Pumping Unit (HPU). Pada tugas akhir ini penulislebih berfokus kepada pompa jenis Hydraulic Pumpping Unit (HPU). HPU inimerupakan modifikasi dari pompa SRP karena perangkat dibawah permukaan padakedua alat ini sama, yang berbeda hanya lah perangkat diatas permukaan saja. Bisadibilang juga prinsip kerja dari kedua pompa tersebut hampir sama.Pompa HPU merupakan pompa yang cocok untuk sumur dengan laju aliryang kecil, sehingga penulis memfokuskan perencanaan artificial lift menggunakanHPU karena laju kritis kepasiran yang kecil. Sehingga perlu dilakukan perencaanyang tepat untuk penggunaan Hydraulic Pumping Unit.Perencanaan penangulangan masalah kepasiran pada sumur BR#22 tahun2015 dan IB#09 tahun 2000 tidak bisa digunakan untuk penenggulangan masalahkepasiran pada tahun 2019. Karena pada tahun 2019 water cut dari masing-masingsumur yang lebih dari 90%. Sehingga untuk menggulangi masalah kepasiran ditahun terkahir perlu penelitian lebih lanjut.
T he BR # 22 and IB # 09 wells are wells located in the PES field. The BR #22 and IB # 09 wells have been producing wells for a long time, from 1987 and1986. These two wells are old wells where sand problems often occur. This sandyproblem makes the company need to rework the well so that the resultingproduction is maximum.In this final project, an analysis was carried out in 2000 for IB # 09 welland in 2015 BR # 22. For IB # 09 well in 2000 is the first beginning of this sandyproblem arises so it needs to be analyzed the cause of the emergence of sand in thatyear. As for the BR # 22 well, an analysis was conducted in 2015 because that yearthere was a significant decline in production rates. And in that year there were alsoproblems of sandiness so it was necessary to analyze the cause of the sandiness inthat year.In knowing whether the well has a problem with the sand or not, it isnecessary to test the nature of the well with the parameters that cause the well tooccur in the sand. After proven to occur sand, it is necessary to control the well.There are several methods for dealing with these problems, namely drag styles,bridges (mechanical methods, gracel packages, and sand screens), and chemicalmethods. (Rukmana, Kritanto, & Aji, 2011)In this final assignment, the author chooses the pulling force to overcomethe problem of the sand. Reduction of tensile force is the easiest way to overcomethis sand problem, namely by increasing the production of the well before or equalto the critical flow rate of the sand. In addition, wells in Indonesia also need old age, so that they push naturallywhich is not large. Therefore it is necessary to use artificial lifts to help lift fluidsfrom the reservoir to the surface. There are various types of lifts that already existincluding Electric Submersible Pumps (ESP), Rod Suction Pumps (SRP),Pogressive Cavity Pumps (PCP), Hydraulic Pumping Units ( HPU). HydraulicPump Duty Unit (HPU). This HPU is a modification of the SRP pump because thedevices on the surface of the two devices are the same, which are different only onthe surface. You could say the working principle of both pumps is almost the same.The HPU pump is a pump that is suitable for wells with a small flow rate,so the author focuses on planning artificial lifts using HPU because of the smallcritical rate of the sand. Used it is necessary to do the right planning for the use ofHydraulic Pumps.Planning for overcoming sand problems in BR # 22 at 2015 and IB # 09 at2000 wells cannot be used for overcoming sandy problems in 2019. Because in2019 the water cut from each well is more than 90%. So to overcome the problemof sandiness in the last year need further research.