Pemodelan aliran udara pembakaran pada tungku biomassa menggunakan metode CFC
P ada proses produksi tahu selain dipengaruhi oleh penggunaan bahan bakar, juga dipengaruhi oleh bentuk tungku yang selama ini digunakan. Pada penelitian terhadap tungku biomassa di industri pembuatan tahu di desa Grabag ditemukan permasalahan pada proses pembakaran yaitu masih banyak mengandung polutan pada hasil gas buang dari sisa pembakaran. Polutan hasil dari gas buang mencemari udara di lingkungan sekitar pabrik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari model tungku biomass yang optimal dalam proses pembakaran, melalui berbagai jenis modifikasi pada tungku berupa penambahan saluran udara sekunder dan variasi letak saluran gas buang. Analisa aliran udara pembakaran menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) dengan melakukan modifikasi tungku dan mengganti bahan bakar biomassa menggunakan bio pelet untuk mengetahui temperatur dan tekanan yang terjadi pada tungku biomassa. Dari perbandingan hasil analisa tungku biomassa pabrik tahu dan tungku biomassa modifikasi diperoleh data temperatur dan pressure. Dari spesifikasi tungku biomassa yang sudah dimodifikasi saluran inlet primary air, inlet secondary air dan tinggi outlet cerobong diketahui pada aliran gas buang masih banyak panas sebesar 733,80 ÌŠC yang terbuang ke outlet cerobong. Temperatur gas buang yang masih tinggi tersebut menandakan bahwa proses pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran yang tidak sempurna tidak hanya mengurangi efisiensi bahan bakar, tetapi juga dapat meningkatkan emisi polutan yang berbahaya bagi lingkungan.
I n the tofu production process, in addition to being influenced by the use of fuel, it is also influenced by the shape of the furnace that has been used so far. In a study of biomass furnaces in the tofu manufacturing industry in Grabag village, problems were found in the combustion process, namely that there were still many pollutants in the exhaust gas from the combustion residue. Pollutants from exhaust gas pollute the air in the environment around the factory. In addition to biomass research, this study aims to find the optimal biomass furnace model in the combustion process, through various types of furnace modifications in the form of adding secondary air ducts and varying the location of the exhaust gas ducts. By analyzing the combustion air flow using the Computational Fluid Dynamics (CFD) method, modifying the furnace and replacing biomass fuel with bio pellets. In this study, an analysis was carried out using Ansys 2024 R1 Student Version software to determine the temperatur and pressure that occurs in the biomass furnace. From the comparison of the analysis results of the tofu factory biomass furnace and the modified biomass furnace, temperatur and pressure data were obtained. From the specifications of the modified biomass furnace, the primary air inlet channel, the secondary air inlet and the height of the chimney outlet, it is known that in the exhaust gas flow there is still a lot of heat of 733.80 ÌŠC which is wasted to the chimney outlet. The high exhaust gas temperatur indicates that the combustion process is not perfect. Incomplete combustion not only reduces fuel efficiency, but can also increase emissions of pollutants that are harmful to the environment.