DETAIL KOLEKSI

Perhitungan cuting transport ratio dan cutting concentration pada trayek 12 1/4" dan * 1/2" pada sumur "k" lapangan "n" PT. Pertamina UTC


Oleh : Kevin Editha Jodi

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Mulia Ginting

Pembimbing 2 : Widia Yanti

Subyek : Drilling mud;Hole cleaning

Kata Kunci : well K, evaluate cutting lifting, PT.Pertamina

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_TM_07111204_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_TM_07111204_Bab-1.pdf 2
3. 2015_TA_TM_07111204_Bab-2.pdf
4. 2015_TA_TM_07111204_Bab-3.pdf
5. 2015_TA_TM_07111204_Bab-4.pdf
6. 2015_TA_TM_07111204_Bab-5.pdf
7. 2015_TA_TM_07111204_Bab-6.pdf
8. 2015_TA_TM_07111204_Daftar-pustaka.pdf 3
9. 2015_TA_TM_07111204_Lampiran.pdf

T ugas akhir ini berisi evaluasi pengangkatan cutting di sumur K. Sumur Kterdiri dari tiga trayek, yaitu 17 ½”, 12 ¼” dan 8 ½”, namun yang dievaluasi adalah trayek 12 ¼” dan 8 ½” saja karena trayek 17 ½” tidak memiliki data Plastic Viscosity dan Yield Point sehingga tidak dapat dievaluasi lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah dari hasil evaluasi sumur K, diharapkan dapat digunakan untuk sumur – sumur sekitarnya. Dalam mengevaluasi sumur K pada kedua trayek di atas, parameter yang digunakan dalam mengevaluasi pengangkatan cutting adalah Cutting Transport Ratio (CTR) dan Cutting Concentration (CC). Apabila Cutting Transport Ratio lebih besar dari 90 % dan Cutting Concentration lebih kecil dari 5 % maka dapat dikatakan pengangkatan cutting optimal dan sebaliknya. Berdasarkan hasil evaluasi, pada trayek 8 ½” pengangkatan cutting sudah optimal karena Cutting Transport Ratio pada setiap bagian sudah melampaui 90% dan Cutting Concentration berada dibawah 5%. Sedangkan pada trayek 12 ¼”, Cutting Transport Ratio berada dibawah 90% namun Cutting Concentration juga dibawah 5%. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun belum optimal, namun menandakan pengangkatan cutting cukup baik. Agar pengangkatan cutting optimal, maka disarankan laju alir lumpur pemboran dinaikkan dari 700 gpm menjadi 960 gpm.

T his thesis contain evaluation of cutting lifting in well K. Well K consist ofthree traject, which is 17 ½”, 12 ¼” and 8 ½”, however the evaluation only on traject 12 ¼” and 8 ½” because on traject 17 ½” don’t have plastic viscosity and yield point data so can’t be evaluate. The result of this thesis to be use on other well around. To evaluate well K on both traject, the parameter which use to evaluate cutting lifting is Cutting Transport Ratio (CTR) and Cutting Concentration (CC). If Cutting Transport Ratio more than 90% and Cutting Concentration less than 5% it means the cutting lifting is good or vice versa.Based on evaluation, on traject 8 ½” cutting lifting is on optimal conditionbecause Cutting Transport Ratio on each part already beyond 90% and CuttingConcentration under 5%. While on traject 12 ¼”, Cutting Transport Ratio less that 90%, however Cutting Concentration is less than 5% too. It shows although not optimal, however means the cutting lifting is quite good. In order to optimal the cutting lifting, then flow rate must be enchanced from 700 gpm to 960 gpm.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?