Tinjauan anatomis kelenjar saliva dan kelenjar lakrimalis pada penderita sindroma sjorgen
K elenjar saliva terdiri atas kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor.Kedua kelenjar tersebut menghasilkan saliva. Saliva sangat berpengaruh dalammenjaga kesehatan rongga mulut. Sama halnya dengan kelenjar saliva, kelenjarlakrimalis juga menghasilkan cairan yg berfungsi melembabkan dan melindungibola mata. Apabila terdapat gangguan pada kedua kelenjar ini, maka timbulahkelainan-kelainan seperti xerostomia pada rongga mulut dan keratokonjungtivitissika pada mata. Sindrom Sjorgen merupakan penyakit autoimun yang menyerangkedua kelenjar ini. Etiologi Sindrom Sjorgen belum diketahui dengan jelas. Gejalaumum yang teijadi biasanya disebut dengan trias karakteristik, yaitukerotokonjungtivitis sika, xerostomia, dan kerusakan jaringan ikat. SindromSjorgen lebih banyak menyerang wanita paruh bay a yang mengalami menopauseyaitu usia 40-60 tahun.
S alivary glands consist of major salivary glands and minor salivary glands.Both these glands produce saliva. Saliva is very influential in maintaining thehealth of the oral cavity. As well as salivary glands, lacrimal glands also producea working fluid moisturizes and protects the eyeball. If there is interference onboth of these glands, then start disorders such as xerostomia on oral cavity and theeye keratokonjungtivitis sicca. Sjogren's syndrome is an autoimmune disease thatattacks both these glands. Etiology of Sjogren's syndrome is not known clearly,common symptoms that occur are usually referred to as triad characteristics,namely keratokonjungtivitis sicca, xerostomia, and connective tissue disorders.Sjogren's syndrome more attacking middle-aged women who experiencemenopause is 40-60 years of age