Kadar malondialdehid dalam saliva penderita gingivitis
L atar belakang: Gingivitis merupakan suatu kondisi peradangan gingiva dan dapat disebabkan oleh terbentuknya plak dan karang gigi. Malondialdehid merupakan hasil akhir metabolisme asam lemak tidak jenuh rantai panjang dan digunakan sebagai indikator stress oksidatif pada sel dan jaringan Tujuan: Mengevaluasi perbedaan kadar malondialdehid di dalam saliva penderita gingivitis dan individu dengan gingiva sehat Metode: Subjek diambil salivanya tanpa adanya rangsangan sebanyak 10 sampel gingivitis dan 10 sampel gingiva sehat. Tiap subjek diambil sebanyak 5 mL. Sebanyak 2 mL saliva setiap sampel disentrifugasi pada 3000 rpm selama 10 menit. Supematan diambil dan ditambahkan asam tiobarbiturat (TBA) 0.67 % sebanyak 2 mL, kemudian didinginkan. Serapannya dibaca dengan spektrofotometri pada X 530 nm Hasil: Penelitian menunjukkan adanya perbedaan tidak bermakna (p > 0,05) dengan hasil kadar malondialdehid dalam saliva penderita gingivitis (0,1360 + 0,0401 nmol mL"1) lebih tinggi dibandingkan kadar malondialdehid di dalam gingiva sehat (0,1127 + 0,0279 nmol mL'1) Kesimpulan: Kadar malondialdehid di dalam saliva penderita gingivitis tidak berbeda dengan individu dengan gingiva sehat
B ackground: Gingivitis is an inflammatory condition of gingiva and may be caused by a build up of plaque and tartar. Malondialdehyde is the final result of metabolism from unsaturated fatty acid long chain reaction and is used as an indicator of oxidative stress in cells and tissues Objective: To evaluate the differences between malondialdehyde level in saliva of patients with gingivitis and people with healthy gingiva Method: We took 10 sample gingivitis and 10 sample healthy gingiva of the patients saliva without stimulation. We took 5 ml each sample. Then we centrifuge 2 mL saliva for 10 minutes in 3000 rpm. We took the supernatant and add 2 mL tiobarbiturat acid (TBA) 0,67 %, and then it is cooled down. We rea_» the absorbent with spectrophotometer in X 530 nm Results: The research shows an insignificant differences (p > 0,05). Malondialdehyde level in saliva of patients with gingivitis (0,1360 + 0,0401 nmol mL"1) is higher then malondialdehyde level in people with healthy gingiva (0,1127 + 0,0279 nmol mL"1) Conclusion: Malondialdehyde level in saliva of patients with gingivitis is not different from people with healthy gingiva