Sifat rekurensi adenoma pleomorfik dan diagnosis bandingnya
A denoma pleomorfik dapat didefinisikan sebagai tumor jinak yang terdiri dari campuran epitel dan sel-sel mioepitel yang tersusun dengan berbagai pola morfologi yang merupakan hasil dari diferensiasi sel-sel tumor menjadi fibrosa, hialin, miksoid, kondroid, dan tulang. Adenoma pleomorfik adalah salah satu tumor kelenjar liur yang mempengaruhi kedua kelenjar liur besar dan kecil. Kelenjar parotis merupakan kelenjar liur yang paling sering terkena dari kelenjar liur mayor, sedangkan palatum merupakan bagian yang paling umum teijadi pada kelenjar liur minor. Rekurensi dari adenoma pleomorfik telah dilaporkan. Walaupun banyak hipotesis yang menyatakan kekambuhan dari adenoma pleomorfik, termasuk secara biologi sel dan faktor genetika, tumpahan tumor yang dibiarkan, eksisi yang tidak sempuma, dan terganggunya pseudokapsul pada tumor yang dianggap satu-satunya alasan terbukti berkaitan dengan rekurensi. Tumor lain yang sering dianggap sebagai diagnosis banding adalah tumor Warthin, adenoma sel basal, adenoid kistik karsinoma, dan karsinoma mukoepidermoid.
P leomorphic adenoma can be defined as a benign mixed tumor composed of epithelial and myoepithelial cells arranged with various morphological patterns results from differentiation of tumor cells into fibrous, hyalinized, myxoid, chondroid, and osseous areas. It is one of the salivary gland tumors affecting both major and minor salivary glands. Parotid gland is the most commonly affected of the major group, and palate is the most common site intraorally. The recurrence of pleomorphic adenoma has been reported. Eventhough many hypotheses for recurrences of pleomorphic adenoma have been advanced, including cell biological and genetic factors, obvious or underestimated tumor spillage, incomplete excision, and violation of the pseudocapsule of the tumor are considered the only proven reasons contributing to recurrent disease. Other tumors that are often considered as differential diagnosis are Warthin’s tumor, basal cell adenoma, adenoid cystic carcinoma, and mucoepidermoid carcinoma.