L atar belakang : Saliva yang bersifat asam akan menyebabkan prevalensi karies meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan pH saliva adalah dengan menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor. Fluor yang telah diteliti efektif untuk meningkatkan pH saliva juga ditemukan dalam tanaman siwak. Dengan adanya keuntungan dari kedua bahan tersebut, telah diproduksi pasta gigi yang menggabungkan fluor dan siwak dalam satu kemasan. Dengan menggabungkan kedua bahan tersebut, diharapkan efek peningkatan pH saliva akan lebih baik dibandingkan pasta gigi yang mengandung salah satu bahan tersebut saja. Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan peningkatan pH saliva setelah menyikat gigi antara yang menggunakan pasta gigi fluor dan pasta gigi siwak fluor pada anak. Metode : Penelitian eksperimental dengan rancangan Pre test-post test pada 60 anak yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu yang menyikat gigi dengan pasta gigi fluor dan pasta gigi siwak fluor. Pengumpulan saliva dilakukan dengan menggunakan metode spitting. pH saliva sebelum dan sesudah menyikat gigi dengan diteliti dengan menggunakan pH meter. Analisis data penelitian menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk, uji analisis paired T-test, dan dilanjutkan dengan unpaired t-test. Hasil : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna (P>0.05) dalam peningkatan pH saliva antara menyikat gigi dengan pasta gigi fluor dan pasta gigi siwak fluor. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara peningkatan pH saliva setelah menyikat gigi dengan pasta gigi fluor dan pasta gigi siwak fluor.