Pertambahan berat badan berlebih selama kehamilan dan dampaknya pada kejadian preeklampsia
P reeklampsia merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan kematian ibu, bahkan masih tergolong sebagai faktor utama kematian ibu pada negara berkembang. Preeklampsia merupakan tekanan darah lebih dari normal yang baru timbul pada usia kehamilan minimal 20 minggu yang disertai tanda dan gejala gangguan organ lain. Pertambahan berat badan ibu saat hamil sangat beragam antar individu dan beberapa faktor diketahui menjadi penyebabnya. Pertambahan berat badan didistribusikan antara janin, plasenta, membran, cairan amnion, dan perkembangan fisiologis uterus dan payudara. Pertambahan berat badan berhubungan dengan retensi cairan. Pertambahan berat badan berlebih saat hamil dapat meningkatkan terjadinya stres oksidatif, memicu respons peradangan sistemik, dan progresi kerusakan sel endotel pembuluh darah, yang dapat memicu terjadinya preeklampsia. Penyebab pasti preeklampsia secara umum masih belum diketahui. Patofisiologi utama preeklampsia dimulai dengan gangguan vasokonstriksi pada kehamilan terkait dengan disfungsi endotelial di seluruh tubuh sebagai akibat abnormalitas plasenta. Postulat penting untuk memahami preeklampsia antara lain: abnormalitas plasenta, kerusakan sel endotel, peningkatan kadar molekul proinflamasi dan penurunan kadar molekul vasodilator (misalnya prostasiklin/PGI2), serta peningkatan molekul antiangiogenik. Tinjauan pustaka ini menunjukkan adanya dampak pertambahan berat badan berlebih pada ibu hamil dengan kejadian preeklampsia. Pertambahan berat badan yang berlebih akan lebih berpengaruh terhadap risiko terjadinya preeklampsia. Dampak pertambahan berat badan berlebih selama kehamilan terhadap kejadian preeklampsia juga berhubungan dengan berat badan ibu sebelum hamil, dimana peningkatan risiko lebih sering terjadi pada ibu yang berat badannya tergolong normal dan obesitas.
O ne of the conditions that cause maternal death is preeclampsia, and is known as one of the main factors for maternal mortality in developing countries. Preeclampsia is hypertension that occurs in pregnancy at 20 weeks of gestation or more, accompanied by organ disorders. Weight gain during pregnancy varies greatly between individuals and can be influenced by several factors. Weight gain is normally will be distributed between the fetus, placenta, membranes, amniotic fluid, and the physiological change of the uterus and breast. Weight gain in pregnancy is related with fluid retention. Excessive weight gain in pregnancy can increase levels of oxidative stress, stimulate inflammatory responses all over the body, and accelerate vascular endothelial cell damage, which can lead to preeclampsia. The definitive cause of preeclampsia is still unknown. The main pathophysiology of preeclampsia associated with vasoconstrictive abnormalities in pregnancy is related to systemic endothelial dysfunction as a result of an abnormal placenta. Important postulates for understanding preeclampsia include: placental abnormalities, endothelial dysfunction, increased proinflammatory factors and decreased vasodilator factors (prostacyclin/PGI2), and increased antiangiogenic factors. This literature review shows an association of excessive weight gain during pregnancy with the incidence of preeclampsia. Excess weight gain found to be more influential on the increased risk of preeclampsia. The association of weight gain during pregnancy with the incidence of preeclampsia is also related to maternal weight before pregnancy, where the increased risk is more common in women classified as having normal weight and obesity.