Kelainan kadar kalsium pada masa kehamilan
K ebutuhan kalsium pada masa kehamilan sama pentingnya dengan kebutuhan akan mineral lainnya. Hal ini dikarenakan kalsium mempengaruhi beberapa fungsi dari tubuh. Disamping itu kalsium berfungsi untuk kalsifikasi pada pembentukan tulang dan gigi, berperan dalam penggumpalan darah, kontraksi otot, transmisi saraf, permeabilitas dinding sel, dan sebagai pengaktifasi enzim. Pada masa kehamilan terjadi peningkatan 50% dari jumlah normal (600 mg) menjadi sebesar 1200 mg. Bila terjadi kekurangan (defisiensi) kalsium diantaranya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari tulang dan gigi janin, serta terjadinya tetani. Sedangkan bila kalsium dikonsumsi secara berlebih juga dapat mempengaruhi keadaan ibu hamil dan janinnya. Diantaranya dapat mengakibatkan hyperemesis, dan aborsi spontan pada ibu, sedangkan pada janin kemungkinan dapat mengakibatkan kalsifikasi pada jaringan lunak, seperti otak dan otot. Dengan diketahuinya kelainan-kelainan ini maka diharapkan dapat dilakukan tindakan pencegahan.
T he need of calcium during pregnancy is as important as the other minerals. It is because calcium has a several influence to the body function. Calcium could give strength and rigidity to the bone and teeth formation, also necessary in blood clotting, muscle contraction and relaxation. nerve transmission, cell wall permeability, and as enzyme activation. There's a 50% increase of the total amount of calcium during pregnancy, which is 1200 mg, from the normal amount (600 mg). If calcium deficiencies occur, it can effect the bone and teeth formation of the fetus and tetany could happen. But if there's an excessive intake calcium occur during pregnancy could also effected both the mother and the fetus. Hyperemesis and spontaneous abortion are some of the complication that could happen, and in the fetus probably could have a deposition of calcium in soft tissue, such as brain and muscle. By knowing of these disorders, we could do some prevention.