T erbukanya permukaan akar gigi yang diakibatkan dari pergeseran margin gingiva yang bergerak ke apikal menjauhi CEJ adalah secara klinis disebut resesi gingiva. Penyikatan gigi yang kurang benar dapat menyebabkan adanya resesi gingiva. Pada manula atau lansia sering ditemukan adanya resesi gingiva yang juga merupakan proses fisiologis. Tujuan: Untuk inengetahui gambaran distribusi resesi gingiva gigi 13 dan 23 pada lansia di Desa Rawa Melati, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dan data yang diambil merupakan data primer yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan pada lansia di Desa Rawa Melati, Kelurahan Tegal Aim, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat pada bulan Novemver-Desember 2016 dengan total subjek penelitian sebesar 70 partisipan. Hasil: Berdasarkan jenis kelamin Data diatas menunjukan bahwa subjek dengan jenis kelamin perempuan yang menderita resesi gingiva terdiri dari 44 kasus (62,85%) dan subjek dengan jenis kelamin laki-laki 26 kasus (37,14%). Berdasarkan pengelompokan usia 55-60 tahiui terdapat 38 kasus (54,28%), usia 61-65 tahun terdapat 9 kasus (12,86%), usia 66-70 tahun terdapat 23 kasus (32,86%). Berdasarkan tingkat keparahan menurut indeks Marini et.al pada gigi 13 dari ketiga tingkatan, moderate recession merupakan yang terbanyak diderita oleh lansia dengan total 30 kasus (42,86%). Berdasarkan tingkat keparahan menurut indeks Marini et.al pada gigi 23 dari ketiga tingkatan pada indeks tersebut moderate recession merupakan yang terbanyak diderita oleh lansia dengan total 39 kasus (55,71%). Kesimpulan: Usia 55-58 tahun adalah subjek penelitian terbanyak yang menderita resesi gingiva, lalu berdasarkan tingkat keparahannya menurut indeks Marini et.al yang terbanyak adalah slight recession pada gigi 13 sedangkan pada gigi 23 yang terbanyak adalah moderate recession.