Perancangan kebijakan perawatan mesin di lini asphalt mixing plant dengan menggunakan metode Markov Chain berdasarkan nilai overall equipment effectiveness dengan biaya terkecil pada PT Hakaaston Plant Cibitung
P T.Hakaaston bergerak di bidang industri aspal dan jasa konstruksi dengan produkberupa aspal hot mix, tiang pancang, spun pile dan pci girder. Permasalahan yangdihadapi perusahaan sekarang adalah seringnya terjadi breakdown pada lini asphaltmixing plant yang menimbulkan downtime yang besar. Kerusakan yang terjadi initimbul karena lini Asphalt Mixing Plant merupakan lini produksi utama untukmenghasilkan produk sehingga harus bekerja terus menerus. Permasalahan breakdownyang dialami lini Asphalt Mixing Plant perlu dilakukan evaluasi terhadap kebijakanperawatan yang diterapkan untuk meminimasi biaya yang dikeluarkan untuk melakukanperawatan. Kebijakan perawatan yang menjadi ketetapan perusahaan yaitu menerapkanpreventive maintenance dan corrective maintenance dengan pengeluaran biaya yangcukup besar. Sehingga perlu dirumuskan kebijakan perawatan dengan pengeluaranbiaya yang lebih efisien. Pada tahap awal dilakukan perhitungan efektifitas mesindengan metode Overall Equipment Effectiveness. Dari perhitungan dihasilkan nilaiOEE terbesar 87,68% pada minggu ke 1 dan nilai OEE terendah 54,64% pada mingguke 11. Hasil nilai OEE dijadikan dasar untuk nilai status pada Markov Chain, denganprobabilitas masing masing lini dalam status baik, rusak ringan, rusak sedang dan rusakberat. Terdapat 4 alternatif kebijakan perawatan yang menjadi alternatif yaituP1,P2,P3,P4. Alternatif kebijakan P1 adalah melakukan corrective maintenance padastatus rusak berat dan preventive maintenance pada status baik dan rusak sedang, P2adalah melakukan corrective maintenance pada status rusak berat dan preventivemaintenance pada status rusak sedang, P3 adalah melakukan corrective maintenancepada status rusak sedang dan rusak berat, P4 adalah melakukan corrective maintenancepada status rusak sedang dan rusak berat dan preventive maintenance pada status rusakringan. Kemudian probabilitas masing masing alternatif dikalikan dengan biaya perawatan lini Asphalt Mixing Plant untuk menentukan kebijakan terpilih dengan biayaterkecil. Biaya awal hasil dari penerapan kebijakan perawatan perusahaan adalahsebesar Rp43,854,347 dan setelah adanya kebijakan perawatan alternatif terpilihekspektasi biaya perawatan menjadi Rp15,553,375, maka penghematan biaya yangdihasilkan mencapai 64,5 %.
P T.Hakaaston engaged in manufacturing asphalt and construction services withproducts such as asphalt hot mix, pile, spun pile and pci girder. Problems faced by thecompany is now in frequent breakdown in the line of asphalt mixing plant which raisessubstantial downtime. The damage that occurred was caused by line Asphalt MixingPlant is the main production line to produce products that must work continuously.Problems experienced breakdown Asphalt Mixing Plant lines necessary to evaluate themaintenance policy that is applied to minimize the costs incurred for treatment. Carepolicy that a statute of companies that implement preventive maintenance andcorrective maintenance by spending considerable cost. So it is necessary to formulate apolicy of care by spending more cost efficient. In the early stages of calculating theeffectiveness of the machine with the methods Overall Equipment Effectiveness. Fromthe resulting calculation of OEE greatest value 87.68% at week 1 and the value of thelowest OEE 54.64% at week 11. Results OEE values as a basis for the status value onMarkov Chain, with a probability of each line in good status, minor damage , damagedand destroyed. There are four alternative policy is an alternative treatment that is P1,P2, P3, P4. Alternative policy P1 is to perform corrective maintenance on the statusseverely damaged and preventive maintenance in good status and damaged, P2 is toperform corrective maintenance on the status severely damaged and preventivemaintenance on the status of damaged, P3 is perform corrective maintenance on thestatus of damaged and severely damaged , P4 is to perform corrective maintenance onthe status of damaged and severely damaged and preventive maintenance on the statusof minor damage. Then the probability of each alternative multiplied by the cost of linemaintenance Asphalt Mixing Plant to determine the policies chosen by the smallest cost.The initial cost of the results of policy implementation care companies amounted toRp43,854,347 and after the selected alternative care policy expectations becomeRp15,553,375 maintenance costs, the cost savings generated reaches 64.5%.