Usulan penerapan Total Productive Maintenance pada produk member Sub-Assy Main Floor Side RH Gran Max di PT Gaya Motor
P T. Gaya Motor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri komponen otomotif. Produk yang dihasilkan salah satunya adalah Member Sub-Assy Main Floor Side RH. Mesin yang digunakan untuk proses produksi adalah mesin Welding Gun, Las C02 dan Projection Nut, dimana mesin-mesin tersebut yang menjadi objek penelitian dalam tugas akhir ini. Permasalahan yang terjadi adalah tidak ada sistem penjadwalan perawatan yang baik dan mesin akan mendapatkan perawatan setelah terjadi kerusakan . Hal ini dapat dilihat dari interval waktu kerusakan mesin yang cukup tinggi, yang ditunjukkan dengan adanya penggantian komponen dalam waktu yang relatif singkat. Permasalahan ini menyebabkan efektifitas mesin menurun dan merugikan perusahaan . Oleh sebab itu diharapkan dengan adanya penerapan Total Productive Maintenance permasalahan yang terjadi di perusahaan saat ini dapat diselesaikan .Langkah pertama yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebutadalah menentukan lini kritis berdasarkan total downtime terbesar yaitu lini VI. Dalam hal ini mesin yang ada di lini VI dipilih semua, karena total downtime antar mesin hampir sama. Kemudian menentukan komponen kritis dari tiap mesin dengan menggunakan pareto 90%. Komponen kritis untuk mesin Welding Gun adalah eltip, kickles cable, holder tip, aid cable, oring, seal, adaptor dan balancer. Untuk mesin Las C02 komponen kritisnya adalah tourch head, insulation tube, tip ted (1.2), microswitch, tip ted (0.9), nozzle dan inner tube. Serta untuk mesin Projection Nut komponen kritisnya adalah pentip WKPN, cup PNWT, cup WKPN, spring, pentip PNWT, body WKPN, body PNWT dan transformer trafo.Kemudian dilakukan penentuan distribusi berdasarkan Least Square Curve terhadap semua komponen kritis. Kemudian meiakukan pengujian untuk masing-masin g distribusi terpilih berdasarkan nilai Index Of Fit terbesar, setelah itu dilakukanperhitungan parameter MTTF dan MTTR dengan metode Maximum Likelihood Estimator , dimana hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung interval waktu penggantian dan interval waktu pencegahan . Dari perhitungan interval waktu penggantian pencegahan akan diperoleh nilai availability dan reliability. Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai efektifi.tas mesin dengan menghitung OEE (Overall Equipment Effectiveness). Diperoleh nilai OEE mesin rata-rata sebelum penerapan dari bulan April 2009 sampai Juni 2009 yaitu sebesar 57,18%.Implementasi TPM yang dilakukan di PT Gaya Motor adalah focusedimprovement yaitu dengan meminimasi six big losses, autonomous maintenance dan planned maintenance. Untuk meminimasi six big losses dilakukan dengan cara mengatur waktu set up and adjustment. Dalam autonomous maintenance dilakukan pembersihan dan pelumasan sesuai dengan SOP (Standard Operation Procedure) . Dalam planned maintenance dilakukan perhitungan umur komponen dan meyusun jadwal penggantian komponen kritis dengan tujuan untuk meminimasi downtime.Setelah itu dilakukan maximing Overall Equipment Effectiveness yaitu denganmenghitung nilai OEE mesin setelah penerapan TPM. Diperoleh nilai OEE mesin rata rata pada kondisi penerapan di bulan Juli sampai September 2009 yaitu sebesar 66,95%. Terdapat persentase kenaikan sebesar 9,77% dari kondisi sebelum penerapan dan setelah penerapan TPM.
P T. Gaya Motor is a company that specializing in automotive component industry. Most of the outputs are car parts and components including Member Sub-Assy Main Floor Side RH. Three main machines that used for production are: Welding Gun, Las C02 and Projection Nut, which these become the object of the final assignment research. Problems on the machine appeared as there is no fixed maintenance schedule, and eventually damage will occur need to be fixed. We can forecast its increasing reparation process time by counting the shorter working time interval before it needs to get the components replaced. This will eventually lead to a decrease in machine 's time effectiveness and company's profit loss. Hence, we expect to solve the problems by applying Total Productive Maintenance onto the company .The first step to solve the problems is to decide the Critical Machine based on the biggest downtime value. After calculations we can get 6 critical machines from the whole process: Welding Gun KDX 45-1150 KA12, Welding Gun KDC 40-4505 KA12, Welding Gun KDX 30-3053 KA12, Welding Gun KDX 40-5072 KA12, C02 Weld and Projection Nut. The next step is to decide the distribution with Least Square Curve calculations for the critical machine components from damage & service data. And then we analyze each chosen distribution based on the biggest Ind ex Of Fit value. The fourth step is to calculate MTTF and MTTR parameter using Maximum Likelihood Estimator method, in order to get prevention and service time interval as the end result. From the prevention and service time interval calculation we can conclude availability and reliabilityvalue. The final step is to decide machine effectiveness value by calculating OEE (Overall Equipment Effectiveness). The average OEE value before TPM implementation from April2009 to June 2009 was 57.18%.TPM implementation on PT Gaya Motor is a focused improvement type by eliminating six big losses, autonomous maintenance and planned maintenance. Six big losses elimination can be done by calculating and adjust set up& adjustment time. In autonomous maintenance we only did cleaning and oiling according to Standard Operation Procedure . Planned maintenance is basically deciding the component life span left and scheduling critical component replacement to eliminate downtime.The reviewing step is maximizing Overall Equipment effectiveness, which is calculating OEE value after the implementation of TPM. As a result, average OEE value after implementation from July 2009 to September 2009 was 66.95%. There is an increase of 9.77% by implementing TPM.