P enelitian dilakukan terhadap Stamping Production Division (SPD) di Sunter II Plan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN). SPD merupakan divisi pada PT. TMMIN yang beroperasi dalam merubah lembaran plat baja menjadi komponen atau bagian dari rangka pada kendaraan bermotor. Permasalahan utama pada bagian maintenance adalah terjadinya linestop karena kerusakan pada mesin atau komponen mesin (breakdown) sehingga mengganggu proses produksi serta dapat menimbulkan dampak terhadap target, jadwal produksi, dan jam kerja operator (overtime). Penelitian kali ini menggunakan pendekatan Total Productive Maintenance (TPM) sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan. Perhitungan diawali dengan mengukur nilai overall equipment effectiveness (OEE) dari lini yang diamati sebagai tolak ukur dalam TPM. Didapatkan bahwa beberapa nilai OEE dalam bulan pengamatan masih di bawah nilai world class OEE yaitu sebesar 85%. Berdasarkan hasil identifikasi six big losses, losses yang terbesar disebabkan oleh breakdown losses sebesar 61.36% karena besarnya breakdown mesin dan reduced speed sebesar 37.14% karena terjadinya penurunan kecepatan produksi. Penggunaan fault tree analysis (FTA) memperlihatkan secara rinci bagian komponen dan alasan penyebab mesin breakdown sehingga terjadi linestop. Berdasarkan hasil perhitungan probabilitas kegagalan pada FTA, didapatkan komponen pit room, slide, crown dan bolster merupakan komponen yang memiliki probabilitas tinggi untuk terjadinya kegagalan. Usulan perbaikan untuk menangani permasalahan linestop berfokus pada pilar autonomous, planned maintenance, quality maintenance dan training and education pada TPM. Usulan perbaikan yang dilakukan antara lain adalah melakukan pengecekan mesin secara berkala sehingga dilakukanlah perhitungan preventive maintenance dalam menentukan jadwal perawatan yang optimal, serta pembuatan SOP dan training untuk operator. Penerapan usulan ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya linestop dan meningkatkan nilai OEE.