DETAIL KOLEKSI

Perbaikan kualitas Kraft Liner Board (KLB) 200 berdasarkan Metode Extreme-Vertices Mixture Experiment di PT. Fajar Surya Wisesa


Oleh : Dina Retno Narosca

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Pembimbing 1 : Andri Bagio

Subyek : Paper - Quality control

Kata Kunci : quality improvement, Kraft Liner Board (KLB) 200, Extreme-Vertices Mixture Experiment Method, PT. Fa

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2008_TA_TI_06302248_Halaman-Judul.pdf
2. 2008_TA_TI_06302248_Bab-1.pdf
3. 2008_TA_TI_06302248_Bab-2.pdf
4. 2008_TA_TI_06302248_Bab-3.pdf
5. 2008_TA_TI_06302248_Bab-4.pdf
6. 2008_TA_TI_06302248_Bab-5.pdf
7. 2008_TA_TI_06302248_Bab-6.pdf
8. 2008_TA_TI_06302248_Bab-7.pdf
9. 2008_TA_TI_06302248_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2008_TA_TI_06302248_Lampiran.pdf

P T. Fajar Surya Wisesa merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri kertas yang memproduksi produk kertas pelapi s. beberapa jenis kertas diantaranya kraft liner board (KLB). Agar dapat menjadi yang terbaik dalam dunia persaingan maka PT. Fajar Surya Wisesa wajib untuk melakukan perbaikan kua!itas secara terus menerus.Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Fajar Surya Wisesa adalah sulitn)m menentukan komposi si optimum KLB 200. KLB 200 adalah kertas pelapi s dari box . Sela.ma ini PT. Fajar Surya Wisesa mengacu pada standar yang telah ditentukan dalam proses produk sinya baik dari bahan baku maupun komposisi yang digunakan, tetapi ketahanan retak KLB 200 yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan perusahaan. Perusahaan selama ini da!am ha! penentuan komposisi masih dilaksanakan dengan berdasarkan pengalaman dan trial and error. Oleh sebab itu, dilakukan percobaan menggunakan metode mixture experiment agar didapatkan usulan setting komposisi optimum. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisa faktor-fakto r yang mempengaruhi ketahanan retak KLB 200, menentuk an komposisi optimum campuran I, campuran II campuran III agar ketahanan retak KLB 200 sesuaidengan target perusahaan yaitu 5.8 kg/cm2 dan menghasilkan suatu model yangmenggambarkan hubungan antara variabel respon dengan komponen pembentuk KLB 200. Parameter kua!itas yang diukur sebagai indikator optimum KLB 200 adalah ketahanan retak. Ketahanan retak optimum KLB 200 yaitu 5.8 kg/cm2.Percobaan tahap pertama adalah menentukan komposisi optimum campuran I yang terdiri dari 60.25 % OCC USA, 36 % NDLKC Arab, '3.75 % Amilbond. Percobaan tahap kedua adalah menentukan komposi si optimum campura:.1 II yang terdiri dari 68.42 % OCC AUSSING, 29.58 Mix Waste, 2% Amilbond. Percoba an tahap ketiga adalah menentukan komposisi optimum campuran III yang terdiri dari 52 % OCC AUSSING, 44.35 Mix Short Fibre, 3.65 % Amilbond. Komposisi optimum tiap komponcn bahan baku KLB 200 yang terbentuk yaitu 20% OCC USA , 12 % NDLKC Arab , 3.13 % Amilbond , 40 % OCC AUSSING, 9.9 % Mix Waste, 14.78 % Mix Short Fibre.Semua percobaan diatas dilakukan menggunakan metode Extreme-V ertices MixtureExperiment. Dengan diterapkannya metode mixture experiment ini diharapkan di masa datang perusahaan tidak perlu Jagi menggunakan cara trial and error dalam menentukan komposisi sebuah produk agar memperoleh hasil respon yang diinginkan. Dalam percobaan ini terbukti dcngan nilai ketahanan retak KLB 200 rnendekati spesifikasi yang diinginkan peru sahaan. Nilai Cp sebelum perbaikan komposisi yaitu sebesar 0.53, sedangkan nilai Cp setelah perbaikan komposisi yaitu sebesar 0.86. Hal ini menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan knpabilitas proses.

P T. Fajar •Sttrya Wisesa is one of the•company that deals in paper industry which produces paper, one of their product is Kraft Liner Board (KLB) 200. Inorder to be a best company in this tightening world of competition then a company must make a continuous improveii1ent.Issue faced by PT. Fajar Surya Wisesa is difficulty in determining the maximum composition of KLB 200. Until this moment, PT Fajar Surya Wisesa is referring to detennined standard in its production process whether from the raw material used of the composition used, however, the bursting strength of the KLB 200 result has not been accorded to the specification that has ben determined by the company.Previously to get an optimum composition, PT. Fajar Surya Wisesa still uses try and error method and still based on experience. Therefore, experiment using mixture experiment is conducted so than an optimum composition can be found. Quality parameter measured as the maximumindicator ofKLB 200 is the bursting strength. 5.8 kg/cm2 is the bursting strength Optimum ofKLB200.Based on the data processing result on the first stage experiment, result the mixturemaximum composition I which is : 60.25 % OCC USA, 36 % NDLKC Arab, 3.75 %Amilbond . On the second stage experiment, was implemented to determine the mixture maximum COIDpl>Sition 11 which consists of 68.42 % occ AUSSING, 29.58 Mix Waste, 2f>/o Amilbond. And on the third stage experiment, was implemented to determine themixture maximum composition m which consists 52 % OCC AUSSING, 44.35 Mix ShortFibre, 3.65 % Amilbond. The optimum composition for ail comp<>nents are 200/o OCC USA, 12 % NDLKC Arab, 3.13 % Amilbond, 4() % OCC AUSSING, 9.9 % Mix Waste,% Mix Short Fibre.All of these experiment uses Extreme-Vertices Mixture Experiment. After uses Mixture Experiment Design, it was hoped in future the company no longer use the try and error method to found optimum composition product as the result like we want.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?