Hubungan Lama Menderita Stroke Iskemik Dengan Tingkat Stres Pada Lansia
L ansia merupakan seseorang yang sudah berusia lebih dari 60 tahun. Pada fase ini terjadi suatu proses dimana seluruh siklus regenerasi dan metabolisme menurun. Stres adalah suatu kondisi yang membuat mental serta fisik penderita terganggu. Faktor yang signifikan memengaruhi stres pada lansia adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, dan sumber stres. Stroke iskemik merupakan oklusi akut yang menyebabkan penyumbatan akut pembuluh darah intrakranial dan mengurangi aliran darah ke otak. Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui hubungan lama menderita stroke iskemik dengan tingkat stres pada lansiaMETODEPenelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel berjumlah 72 subjek lansia yang diperoleh dengan pengisian kuesioner tingkat stres (DASS-21) dan wawancara lama menderita stroke pada lansia di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur. Analisis data dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Science) dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar p < 0,05.HASILSubjek mayoritas berjenis kelamin laki-laki (52,8%). Dari 72 subjek 36 orang dengan rentan usia 60 – 67 tahun (50,0%) dan 36 orang dengan rentan usia (50,0%). Tingkat stres pada lansia mayoritas memiliki tingkat sedang dengan 30 subjek (41,7%). Lama menderita stroke iskemik mayoritas ≥ 1 tahun dengan 44 subjek (61,1%). Terdapat hubungan antara lama menderita stroke iskemik dengan tingkat stress (p = 0,022).KESIMPULANTerdapat hubungan bermakna antara lama menderita stroke iskemik dengan tingkat stres
T he elderly are people over the age of 60. In this phase cycle of regeneration and metabolism decreases. Stress affects both the mental and physical health. Factors that affecting stress among the elderly are age, gender, education, and source of stress. Ischemic strokes are due to blood vessel blockage limiting the blood supply to the brain. The purpose of this study was to determine the relationship between duration of ischemic stroke and degree of stress in elderly.METHODThis study used a cross sectional design. the sample of this research was 72 elderly at Budhi Asih Hospital, East Jakarta. the researcher used a questionnaire and interview to collect the data of this research; the questionnaire was DASS-21 to measure the stress levels in the elderly, furthermore the interview to analyzed the length of suffering from ischemic stroke. moreover to measure the data of this research, the researcher used SPSS (Statistical Package for the Social Science) with the level of meaning was p < 0.05.RESULTThe majority of subjects were male (52.8%). the researcher divided the 72 subjects into two categories; 36 people aged 60-67 years (50.0%) and 36 people aged 68-75 years (50.0%). The majority of stress levels in the elderly had moderate levels with 30 subjects (41.7%). The majority of the subjects who suffered ischemic stroke ≥ 1 year with 44 subjects (61.1%). In conclusion, there was a significant correlation between duration of ischemic stroke and degree of stress in elderly (p = 0.022).CONCLUSIONThere is a significant relationship between duration of ischemic stroke and degree of stress in elderly