Penerapan metode fmea (failure mode and effect analysis) dengan pendekatan expert system dalam mengindentifikasi kegagalan proses produksi pembuatan cover plastik di PT. Mecoindo Indonesia
P T. Mecoindo merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi meteran listrik. Untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis yang kompetitif ini, maka PT. Mecoindo harus mampu memproduksi produk yang memiliki kualitas dan keunggulan yang lebih balk dibandingkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan sejenis. PT. Mecoindo mengalami permasalahan dengan tingginya persentasi cacat pada produk cover plastik meteran listrik PT.Mecoindo. Jika dibandingkan dengan produk plastik yang lain, cover plastik memiliki persentasi cacat yang terbesar yaitu 6.46661%. Angka persentase produk cacat tersebut masih dirasakan cukup tinggi oleh perusahaan sehingga harus dicari jalan keluar untuk pemecahannya Berdasarkan dari permasalahan tersebut maka dilakukan pengidentifikasian yang lebih mendetail penyebab kegagalan tersebut agar dapat dicegah supaya jangan sampai kegagalan yang sama terjadi lagi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan metode FMEA ( failure mode and effect analysis) berdasarkan tiga kriteria yaitu severity, occurrence dan detectability untuk mengindetifikasi kegagalan-kegagalan apa saja yang mungkin terjadi pada tiap proses produksi meteran listrik. Dari nilai severity, occurrence dan detectability didapatlah nilai RPN rRisk priority number) yang berasal dari severity x occurrence x detectability Jenis kegagalan yang memiliki nilai RPN tertinggi merupakan jenis kegagalan yang harus ditangani terlebih dahulu. Dalam pembuatan cover plastik, nilai RPN tertinggi terdapat pada proses kedatangan bahan baku yaitu 350. Jenis kegagalan pada proses kedatangan bahan baku adalah tidak dilakukan inspeksi, efek yang ditimbulkan adalah cover mudah retak dan tidak tahan lama dan penyebab dari kegagalan proses adalah karena kepercayaan kepada supplier. Penanggulangan yang disarankan adalah melakukan metode penginspeksian dengan metode pengambilan sampel. Kemudian setelah dilakukan analisis FMEA, dibuatlah suatu sistem pakar proses produksi cover plastik. Sistem pakar adalah suatu sistem yang mempekerjakan pengetahuan manusia yang dituangkan dalam komputer untuk menyelesaiakan suatu permasalahan, dimana permasalahan tersebut memerlukan pengetahuan dan keahlian dari manusia (human expertise). Sistem ini dirancang dengan meniru proses pemikiran pakar dalam menyelesaikan permasalahan yang spesifik, dan dapat digunakan oleh mereka yang tidak ahli untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah. Sehingga dengan adanya sistem pakar dapat membantu user (pemakai) dalam menangani permasalahan yang dihadapi dan menyelesaikan permasalahan itu seperti layaknya seorang pakar.
P T. Mecoindo is a manufacturing company engaged in the production of electricity meters. To be able to compete in this competitive business world, PT. Mecoindo must be able to produce products that have better quality and advantages compared to products produced by similar companies. PT. Mecoindo is having problems with the high percentage of defects in PT.Mecoindo's electric meter plastic cover products. When compared to other plastic products, plastic covers have the largest percentage of defects, namely 6.46661%. The percentage of defective products is still perceived as quite high by the company so that a solution must be found. Based on these problems, a more detailed identification of the causes of these failures can be carried out so that they can be prevented so that the same failure does not happen again. Therefore, a study was conducted using the FMEA (failure mode and effect analysis) method based on three criteria, namely severity, occurrence and detectability to identify any failures that might occur in each electricity meter production process. From the values ​​of severity, occurrence and detectability, the RPN (rRisk priority number) value is obtained from severity x occurrence x detectability. The type of failure that has the highest RPN value is the type of failure that must be handled first. In the manufacture of plastic covers, the highest RPN value is found in the raw material arrival process, which is 350. The type of failure in the raw material arrival process is that no inspection is carried out, the effect is that the cover is easy to crack and does not last long and the cause of process failure is due to trust in suppliers. . The recommended countermeasure is to carry out an inspection method with a sampling method. Then after the FMEA analysis, an expert system for the plastic cover production process was made. An expert system is a system that employs human knowledge as outlined in a computer to solve a problem, where the problem requires knowledge and expertise from humans (human expertise). This system is designed by imitating expert thought processes in solving specific problems, and can be used by non-experts to improve their problem-solving skills. So with the existence of an expert system, it can help users (users) in dealing with the problems they face and solving them like an expert.