Hubungan debu total (TSP) dengan tingkat penderita gangguan kesehatan saluran pernafasan atas dan upaya pengendaliannya studi kasus di PT. Sido Muncul, Semarang.
P T. Sido Muncul adalah salam satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia yang didiri kan pada tahun 1940. Dalam proses produksinya PT. Sido Muncul rrlenghasilkan berbagai jenis lirnbah, salah satunya adalah debu yang dihasilkan dari Bagian Penyimpanan Bahan Baku karena kegiatan memotong, menghaluskan dan mengayak bahan baku berupa akar, batang dan daun tuinbuhan.Debu yang dihasilkan di lingkungan kerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan saluran pernafasan para pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar debu total yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap pekerja.Merokok dan menghisap polusi udara pada tingkat tertentu seperti ozone, SO„ NO„ dan berbagai rnacam zat partikel akan menyebabkan kerusakan, kekakuan, atau lambatnya bulu bulu halus (bekerja kurang efektif). Sebagai akibatnya bakteri dan partikel halus dapat merusak alveoli, semakin besar kerusakan tersebut dapat rnenyebabkan infeksi saluran pernafasan dan kanker paru paru (Miller, 1979).Hasil dari penelitian ini adalah pekerja yang menderita gejala gangguan kesehatan saluran pernafasan di Bagian Penyimpanan Bahan Baku sebanyak 43 orang dari 45 respon‹len atau 95,6 %. Sedangkan di ruang kantor hanya 1 pekerja yang rnenderita gejala gangguan kesehatan saluran pernafasan atau sebesar 5,3 °Z» Melalui analisis multivariat didapat adanya hubungan antara status kesehatan dengan kadar debu, unuir, masa kerja dan merokok. Faktor yang paling berperan dalam niempengaruhi kesehatan saluran pernafasan para pekerja di bagian penyimpanan bahan baku adalah masa kerja atau lama para pekerja bekerja di bagian penyimpanan bahan baku.Kadar debu total yang didapat dari hasil sampling adalah: hari pertama didapat konsentrasi debit total rata-rata pada pagi hari sebesar 7068,17 kg/m' dan siang sebesar 4501,55 pg/ni , hari kedua konsentrasi debu total rata-rata pada pagi hari sebesar 5196,25 tg/M dan siang sebesar 5590,64 ig/ir , hari ketiga konsentrasi debu total rata-rata pagihari sebesar 73.28,68 p.g/ni" dan siang hari Sebesar 4386,23 kg/ni'. Sedangkan kadar debu total rata-rata untuk tiap titik selama tiga hari pengukuran adalah: Titik A dengan kadar debu rata-rata 3448.07 pig/in'. titk B dengan kadar debu rata-i ata 8707,94 pig/na3 dan titik C dengan kadar debu rata-rata 5029,76 pg/ni'.Kesimpulan yang dapat diaiiibil dari penelitian ini adalah: rata-rata kadar debu blatant pengukuran 3 hari di bagian penyimpanan bahani baku adalah 5728,59 /z g/m' yang iiiclebilii baku iii utu udara arNbicn yank ditetapkan oleh pemerintah, yaitu PP No.41 tahun 1999 sebesar 230 pg/ni' dan kadar dcbu tertinggi 12.191,47 pig/ni' nielarnpaui. Nilai Ambang Batas untuk debit total yang ditetapkan bcrdasai kan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor . SE—0 1/M LN/ 1997 sebesar 10000 kg/m . Kadar debu rata-rata pada ruang kantor adalah 101,3 g/m'. Debu total di bagian penyimpanan bahan bakuPT. Sido Muncul naenyebabkan gangguan kesehatan saluran pernafasan pekerjanya.Saran-saran yang dapat diberikan antara lain: memasang alat pengendali pencemar udara dalam ruangan, dalam hal ini dust collector dengan pompa hisap yang dilengkapi dengan kantong saring (filter bag). Kapasitas pompa hisap 380 M /menit dengan daya 5,5 kW dan luas area filter l 26,7 m2. Penggunaan Alat Pelindung Diri seperti masker, sarung tangan, dan helm harus lebih diaktifkan.
P T. Sido Muncul is the biggest herbs company in In‹Jonesia established in 1940. In its production process, PT. Sido Muncul produce various kind of waste, one of them is dust that was produced front law Material Storage Division because of cutting activity, refining and sieving raw material such as plant’s root, stem and leaf.Dust made in working environment cause health disease of worker’s respiration. This research has a purpose to know total dust level and its influence to workers.Smoking and breathing air pollution in certain level such as ozone, SO2, NO2, and various kind of particle elements will make damage, rigidity or at last refined hair (working uneffectively). As the result bacteria and refined particle can destroy alveoli, bigger those destroyrnent, can make pernapasan saluran infection and lungs’ cancer (Miller, 1979).Result front this research is worker who has pernapafasn aluran health disease in Raw Material Storage Divison amount 43 person from 45 respondent or 95.6%. Whereas in office area was only I worker who has saluran pernafasan disease or 5.3%. by multivariance analysis we have relationship between health status and dust level, age, working period and smoking. This factors that has active role in influencing workers saluran pernafasan health in raw material storage are working period of worker who work in raw material storage divison. Total dust level got from sampling result is : first day we got total dust concentration averagely in the morning amount 7068.17 pg/m' and in day time amount 4801.55 pg/m', in the second day total dust concentration averagely in the morning 5196.25 pg/m and in the day time amount 5590.64 pgfm , the third day total dust concentration averagely in the morning 7328.68 p.g/m' and in the day time 4386.23 (tg/m'. Whereas total dust level averagely for each point during three days measurement are : Point A with average dust level 3448.07 pg/m , Point B with average dust level 8707.94 pg/m , Point C with average dustlevel 5029.76 kg/m .Research got from this research is : averagely dust level in 3 days measurement in raw material storage division is 5728.59 kg/m' above ambient air quality standard made by government, in PP No. 41 year 1999 amount 230 Mtg/m’ and higher dust level I 2191.47 Mtg/ni above limit rate value for total dust base on Human Resources Minister Letter Number. SE-01/MEN/1997 amount 10000 pg/m . Average dust level in office area 101.3 pg/m . Total dust in raw iiiaterial storage division PT. Sido Muncul made health disease of its worker's s‹iluran pernaf‹isan.