Usulan perbaikan performansi mixed assembly line dengan pendekatan algorithma insertation dan swap yang memperhatikan operator di divisi audio PT. Sharp Electronics Indonesia
S umber daya merupakan suatu faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk membuat produk. Dalam meningkatkan persaingan untuk merebut pangsa pasar maka perusabaan harus merencanakan penggunaan sumber daya secara efisien. Salah satu sumber daya yang harus diperhatikan adalah tenaga kerja. Hal ini juga dirasakan di PT. Sharp Electronics Indonesia divisi audio. Pada divisi audio ini merupakan tempat perakitan finaJ untuk produk audio seperti Hf CN Series, CD BA Series, WF Series, GX CD series, GX VCD Series, dan GX CD MP Series. Pada divisi audio terdapat 4 lini perakitan final yaitu lini perakitan final A, B, C, dan D. Lini perakitan final A digunakan untuk merakit produk HT CN Series dan CD BA Series, Sedangkan untuk lini perakitan B, C, dan D digunakan untuk merakit WF Series, GX CD Series, GX VCD Series, dan GX VCD MP SeriesBerdasarkan hasil pengamatan dilakukan pada divisi audio terutama pada lini perakitan final C terjadi ketidakseimbangan sehingga menyebabkan sejumlah waktu idle yang tidak produktif Berdasarkan studi pustaka yang diJakukan rnaka didapatkan suatu pendekatan yang dilakukan untuk memecabkan pennasalaban tesebut dengan menggunakan algoritma insertion dan swap. Algoritma insertion yang digunakan adalah untuk memindahkan elemen kerja tertentu dari suatu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain. Sedangkan aJgoritma swap digunakan untuk menukar kedudukan operator dari suatu stasiun kerja dengan operator dari stasiun kerja yang lainnya.Algoritma insertion dan swap kemudian dikembangkan dan diterapkan untukmemecahkan permasalahan yang ada di lini perakitan final C pada divisi audio PT. Sharp Electronics Indonesia. Pe:rformansi Jini perakitan finaJ C saat ini dengan metode WAT mempunyai 31 jumlab stasillll kerja, kapasitas produksi l 02 unit/jam, efisiensi lini sebesar68.28 %, balance delay sebesar 31.72 %, dan total wak.tu idle sebesar 296.96 detik. Sedangkan performaasi lini perakitan final C usulan dengan menggunakan algoritma insertion dan swap mempunyai 22 jumlah stasiun kerja, kapasitas produksi sebesar l00 unit/jam, efisiensi lini sebesar 90.64 %, balance delay sebesar 9.36 %, dan total waktu idle sebesar 74.17 detik. Selain menggunakan aJgoritma insertion dan swap juga digunakanmetode MALB untuk menyeimbangkan lini perakitan final C. Hasil pe:rformansi lini yang dihasilkan oleh metode MALB mempunyai kapasitas produk:si sebesar l00 unitZjam, efisiensi lini sebesar 76.65 %, balance delay sebesar 23.35 %, dan \wktu idle sebesar225.51 detik. Lini perakitan finaJ C usulan yang terpilih adalab algoritrna insertion dan swap karena mampu meniDookatkan efisiensi lini sebesar 13.99 %,dan menurunkan balance delay sebesar 13.99 %, dan mengurangi total waktu idle sebesar 222.79 detik, serta rnampu untuk memenuhi target produksi yang menargetkan 100 wrt/jam . Disamping itu, lini perakitan final C usulan juga mampu mengurangi jumlah stasiun kerja sebanyak 9 jum1ab stasiun kerja Perbaikan yang terjadi setelah penerapan algoritma insertion dan swap menunjukkan bahwa kedua algoritma tersebut cukup efektif dalam memecabkan permasaJahan yang ada. Setelah mendapatkan susunan Jini barn perakitan final C, dilakukan launching produk untuk menentukan sequence produ.k yang dilaunching ke dalam lini perakitan. Jumlah iterasi launching hanya dilakukan sebanyak 10 kali untuk keempat jenis produk.
R esources is a very important factor for a company to make a product In increasing the way to get the market share a company must plan the use of resources efficiently. Workforce is one of the resources that must pay attention with. The same condition happen in PT. Sharp Electronics Indonesia Audio Division. Audio Product like ITT CN Series, CD BA Series, WF Series, GX CD Series, GX VCD Series, and GX VCD MP Series is assembled for the final here. In Audio Division there are 4 final assembly line, that is final assembly line A, B, C, and D. Final Assembly line A used for assembling HT CN Series and CD BA Series Product, while for line assembly B, C, and D used for assembling WF Series, GX CD Series, GX VCD Series,and GX VCD MP Series product .The observation that has been done in the audio division showed that in finalassembly line C there is a not balance condition that make an idle time and therefore it was not a productive line. Based on the literature search that has been done there are some approaches that can solve the problem using insertion and swap algorithm. Insertion algorithm which is used here is to move the certain work element from one work station to the other work station.Thus the swap algorithm used to change to operation position from one work station to another.Insertion and swap algorithm then being applied to solve the problem in final assembly line C in audio division PT. Sharp Electronics Indonesia. Final assembly line C performance using WAT method has 31 work station, 102 unit/hour product capacity,68.28 % line efficiency, 31.72 % balance delay, and total idle time about 296.96 second. After the insertion and swap algorithm being applied in final assembly line C, it has 22 work station, 100 unit/hour product capacity, 90.64 % line efficiency, 9.36 % baJancedelay, and total idle time about 74.17 second. MALB method is also used beside the insertion and swap algorithm to balancing the final assembly line C. The result of lie performance from MALB method are 100 unit/hours capacity product, 76.65 % line efficiency, 23.35 % balance delay, and 225.51 second intotal idle time. Final assembly C, which is choose using insertion and swap algorithm cause it can increasing line efficiency%, and decreasing balance delay by 13.99 % also reduced idle time by 222.79second, and also fulfill the production unit which is l00 unit/hour. Beside that, final assembly C can reduce the quantity of station work by 9 station. The improvement in applying the insertion and swap algorithm shows that the algorithm is effective enough to solve the problem . After the final assembly line C is being arranged, launching product is being applied to the assembly line to get the product sequence that must launched to the line assembly. The launching product that being done is 10 iteration for 4 product.