S alah satu langkah preventif terhadap karies gigi adalah restorasi pit and fissure sealants. Bahan pit and fissure sealants yang sering digunakan di kedokteran gigi adalah Glass ionomer Cement (GIC) dan komposit. Salah satu faktor yang mempengaruhi kegagalan pit and fissure sealants adalah kebocoran mikro. Kebocoran mikro merupakan celah yang terbentuk antara dinding kavitas dan bahan restorasi sehingga bakteri, racun, molekul, cairan mulut dan ion-ion dapat masuk dengan mudahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kebocoran mikro pada pit and fissure sealants menggunakan bahan GIC, RMGIC dan fowable composite. Total 18 gigi premolar dipilih dan dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok I: GIC {Fuji VII, GC, Japan), Kelompok II: RMGIC (Fuji II LC, GC, Japan) dan Kelompok III: fowable composite (Masterflow A2, Biodinamica, Portugal). Seluruh sampel dibersihkan dengan pumice dan direndam dalam saline selama 24 jam. Sampel dipreparasi pada bagian oklusal dengan kedalaman 1,5 mm dan lebar mesial-distal 2 mm. Gigi diolesi pewama kuku pada bagian mahkota dan akar. Sampel direndam dalam saliva buatan selama 24 jam dan direndam dalam metilen biru selama 24 jam. Gigi dipotong secara buko-lingual dan salah satu sisi diamati kebocoran mikronya menggunakan stereo mikroskop perbesaran 20x. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dan Mann-Whitney (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok I memiliki kebocoran mikro paling besar dibandingkan dengan kelompok II dan III yang memiliki hasil hampir sama. Kesimpulan penelitian ini adalah fowable composite merupakan bahan pit and fissure sealants yang bagus.