Perbedaan pengaruh siler resin dan bioceramic terhadap kebocoran mikro pasca obturasi saluran akar
K ebocoran mikro merupakan salah satu penyebab terjadinya kegagalan perawatan saluran akar. Hal ini disebabkan oleh obturasi yang kurangadekuat. Obturasi dapat dilakukan menggunakan dua bahan yaitu gutta-percha dansiler. Pemeriksaan kebocoran mikro dengan metode bacterial leakage dapat lebihmenyerupai keadaan klinis. Selain itu molekul bakteri lebih kecil dibandingkanmolekul larutan pewarna, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih sensitif.Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh siler berbahan resin danbioceramic terhadap kebocoran mikro. Metode penelitian: Subjek penelitianadalah 18 premolar pertama bawah yang dipotong menyisakan 13 mm bagian akardan dipreparasi dengan teknik crown down sampai ukuran 30/0.07 kemudiansampel dibagi dalam 2 kelompok dan diobturasi menggunakan siler resin danbioceramic. Pemeriksaan kebocoran mikro dilakukan dengan metode bacterialleakage menggunakan bakteri Enterococcus faecalis. Seluruh sampel kecualikontrol diinokulasi dengan bakteri Enterococcus faecalis pada bagian korona. Hariterjadinya kebocoran dicatat untuk dievaluasi. Hasil: Uji Kruskal-Wallismenunjukan tidak terdapat perbedaan bermakna antar tiap kelompok (p>0,05).Perbedaan yang terjadi hanya “survival time†dengan hasil siler resin lebih cepatmengalami kebocoran dibandingkan dengan siler bioceramic tetapi sampelbioceramic lebih banyak mengalami kebocoran. Kesimpulan: Tidak terdapatperbedaan pengaruh siler berbahan resin dan bioceramic terhadap kebocoran mikroakibat penetrasi bakteri.
M icroleakage is one of the factors which may cause failure in a rootcanal treatment by the inadequate obturation. There are two materials that arerequired to do obturation which are gutta-percha and sealer. Examination ofmicroleakage by bacterial leakage method is more similar to clinical condition. Onthe other hand, smaller molecules compared to dye solution molecules give moresensitive results. Objective: To determine the differences between the effect ofresin and bioceramic sealer on microleakage. Methods: The research subjects were18 first mandibular premolars which were cut leaving 13 mm of root section andprepared with a crown down technique to a size of 30/0.07 then the samples weredivided into 2 groups and were obturated using resin and bioceramic sealer. Themicroleakage examination was carried out using the bacterial leakage method usingEnterococcus faecalis. All samples except controls were inoculated withEnterococcus faecalis bacteria on the coronal chamber. Results: Kruskal-Wallistest showed no differences between each group (p> 0.05). The difference that occuris only "survival time" of the result of the resin sealer that leaked faster thanbioceramic sealer. Conclusion: There is no difference between resin andbioceramic sealer on microleakage due to bacterial penetration.