Cara Mengatasi Masalah Pada Penumpatan Kelas II Menggunakan Bahan Resin Komposit
P enumpatan kavitas kelas II dengan menggunakan resin komposit banyak menjadi pilihan dokter gigi saat ini. Selain karena warnanya yang sewarna dengan gigi, penggunaan resin komposit sebagai bahan tumpatan hanya membutuhkan preparasi dengan membuang jaringan gigi yang terkena lesi karies saja. Sehingga dapat meningkatkan kekuatan jaringan gigi yang tersisa. Tapi disisi lain, sifat resin komposit yang selalu menyusut dalam proses polimerisasi memberikan efek yang tidak diinginkan pada restorasi, seperti terbentuk celah pada tepi gingival dan adanya kebocoran mikro. Untuk mengatasi terjadinya efek-efek ini dibutuhkan pengetahuan mengenai pemilihan tipe resin komposit yang tepat, teknik pengaplikasian yang benar, dan matriks yang digunakan untuk mendapatkan kontur tumpatan yang baik terutama dibagian proksimal. Resin komposit mikrofiler menjadi pilihan karena memiliki fleksibilitas yang tinggi. V-3 matriks (Triodent) dengan wedges plastik dapat menjadi pilihan.
C lass II cavities filling using composite resin is a common option many dentists use these days. In addition to its color have the same color of the teeth, the use of the composite resin fillings as preparation only requires the removal of the affected tooth caries lesions. So as to increase the strength of the remaining tooth tissue. But on the other hand, the nature of the ever-shrinking composite resin polymerization process that does give unwanted effect on the restoration, such as the formation of a gap, especially at the edge of the gingiva and the appearence of a microleakage. To overcome with the occurrence of these effects, the knowledge about selecting the right type of composite resin is needed, the correct application of the technique, and the matrix is used to obtain a good contour patches especially in the proximal part. Composite resin microfiller is an option because of the high flexibility. V-3 matrix (Triodent) with plastic wedges may be an option.