Pengaruh teknik pemolesan terhadap perubahan warna resin komposit nanofil (kajian pasca perendaman teh hijau (camellia sinensis)) (Laporan Penelitian)
R esin komposit nanofil dengan ukuran filler 0,005-0,1µm dapat memiliki hasil pemolesan yang lebih baik sehingga restorasi lebih tahan terhadap staining yang rentan terjadi karena oleh paparan makanan dan minuman. Pemolesan dilakukan dalam upaya meningkatkan stabilitas warna resin komposit. Teknik pemolesan dapat dibagi menjadi teknik one-step dan teknik multi-step. Salah satu staining agent, tanin pada teh hijau dapat menyebabkan perubahan warna pada restorasi komposit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pemolesan terhadap perubahan warna resin komposit nanofil pasca perendaman teh hijau. Metode Penelitian: Sampel yang digunakan adalah resin komposit nanofil dengan diameter 10 mm dan ketebalan 2 mm. Pembagian sampel ke dalam 2 kelompok, yaitu 10 sampel dengan teknik pemolesan one-step dan 10 sampel dengan teknik pemolesan multi-step. Sampel direndam dalam akuades selama 24 jam dengan suhu 37 oC dan dilakukan pengukuran warna awal. Perlakuan diberikan dengan melakukan perendaman sampel dalam larutan teh hijau selama 5x24 jam pada inkubator 37 oC. Pengukuran warna akhir sampel setelah perlakuan dilakukan setelah hari ke-5. Hasil: Terdapat pengaruh teknik pemolesan terhadap nilai keseluruhan warna resin komposit nanofil sesudah perlakuan antar kelompok one-step dan multi-step. Kelompok teknik multi-step mengalami penurunan nilai keseluruhan warna lebih rendah dibandingkan teknik one-step (p = 0,00). Terdapat perbedaan bermakna pada nilai L, C, dan H sesudah perlakuan antar kelompok one-step dan multi-step (p <0,05). Kesimpulan: Teknik pemolesan multi-step menghasilkan penurunan kekasaran lebih baik, sehingga perubahan warna yang terjadi lebih rendah.
N anofill composite resin with it filler particle 0.005-0.1 µm can have better polishing result so that as a restoration it is more resistant towards staining that is susceptible to occur by the exposure to food and beverage. Polishing is done to improve the color stability of composite resin. Polishing techniques can be divided into one-step technique and multi-step technique. One of the staining agents, green tea tannin can cause discoloration in composite restoration. Objective: This research determine the effect of polishing techniques on the color change of nanofill composite resin after green tea immersion. Methods: The sample used was nanofill composite resin with the diameter of 10 mm and thickness of 2 mm. Samples were divided into 2 groups, 10 samples with one-step polishing technique and 10 samples with multi-step polishing technique. Samples were soaked in distilled water for 24 hours at 37 oC and initial color measurements were taken. The treatment was given by immersing the samples in green tea solution for 5x24 hours at 37 °C incubator. Measurements of the samples final color after the treatment were done after the fifth day. Results: One-step and multi-step polishing techniques affect the overall color value of the nanofill composite resin after treatment. The multi-step technique group had lower overall color value than the one-step technique (p = 0.00). There were significant differences in the L, C, and H values after treatment with one-step and multi-step groups (p <0.05). Conclusion: The multi-step polishing technique produced better roughness reduction with the result that less color change.