DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan kualitas produk bar pillion L/R Honda dengan metode six sigma di PT.Surya Tehnika Cemerlang


Oleh : Ary Astyanto Dian S. P

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Dedy Sugiarto

Pembimbing 2 : Ir.Wawan Kurniawan, MT

Subyek : Planning;management techniques;strategic planning;program planning;planning methods.

Kata Kunci : management operations, planning, strategic planning, IT/IS strategic planning, L/R, honda, six sigm

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_TI_06303301_Judul.pdf
2. 2011_TA_TI_06303301_Abstrak.pdf
3. 2011_TA_TI_06303301_Daftar-isi.pdf
4. 2011_TA_TI_06303301_Bab1.pdf
5. 2011_TA_TI_06303301_Bab2.pdf
6. 2011_TA_TI_06303301_Bab3.pdf
7. 2011_TA_TI_06303301_Bab4.pdf
8. 2011_TA_TI_06303301_Bab5.pdf
9. 2011_TA_TI_06303301_Bab6.pdf
10. 2011_TA_TI_06303301_Bab7.pdf
11. 2011_TA_TI_06303301_Daftar-pustaka.pdf
12. 2011_TA_TI_06303301_Lampiran.pdf

P T.Surya Tehnika Cemerlang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang menghasilkan motorcycle part, mould, dan dies. Perusahaan ini selalu memperhatikan pelayanan dan kualitas untuk pelanggannya. Hal ini dilakukan dengan menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, dan pengiriman yang tepat waktu. Salah satu produk yang dihasilkan adalah Bar Pillion Honda L/R. Berdasarkan penelitian pendahuluan, produk Bar Pillion ini memilki tingkat cacat sebesar 4.26 %. Angka tersebut membuat perusahaan masih merasa hams melakukan perbaikan kualitas pada produk tersebut dengan tujuan untuk mengurangi tingginya angka cacat pada Bar Piliion Honda L/R. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan metode sig sixma. Metode ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu Define — Measure — Analyze — Improve — Control ( DMAIC ). Pada tahapan define pemilihan produk yang menjadi prioritas adalah Bar Pillion Honda L/R. Selanjutnya pada tahapan Measure diketahui karakteristik variabel terdiri dan 4 macam yaitu cutting panjang dengan spesifikasi 119 ± 0,5 mm, cutting derajat 300± 1°, piercing 6,2 ± 0,2 mm, dan jarak antara piercing dengan ujung batang 013 ± 0,2 mm, dan karakteristik atribut yaitu cacat scratch, burry, cat gores, dan kurang las.. Selanjutnya didapatkan perhitungan Defect Per Million Opportunities ( DPMO ) sebesar 10600 dengan tingkat sigma sebesar 3.80 sigma. Berdasarkan diagram pareto yang telah dibuat, didapat cacat scrattlii dan burry sebagai cacat yang memiliki persentase besar dimana jumlah persentase keduanya mendekati 80%. Tahapan berikutnya yaitu Analyze adalah tahapan untuk mengetahui akar permasalahan pada cacat dengan diagram sebab- akibat. Setelah semua penyebab dan kecacatan diketahui, maka dapat dilakukan tahap Improve yaitu perbaikan dan usulan — usulan. Dalam hal ini penambahan kegiatan pelumasan pasta Iloform PS-1 58 pada pennukaan bahan diproses bending, karena terjadi gesekan antara besi yang panas antara punch die dengan bahan. Dengan demikian dilakukan perbaikan standard operating procedures ( SOP ) untuk menanggulangi cacat scratch, serta memberikan usulan scperti pelatihan atau training bagi operator sebagai penanggulangan cacat burry.

P T.Surya Tehnika Cemerlang is the one of company that focus in manufacture, whose producing motorcycle parts, mould, and dies. This company always concern with service and quality of the product for customer satisfy like in time delivery or produce, and costumer needs. One of the product is Bar Pillion L/R Honda. Looking at the historical data, Bar Pillion L/R Honda have a big defect 4.26 %. That make the company feel need to increase their produktivity with decreasing the defect using Six sigma method. Six sigma including : define — measure — analyze — improve — control ( DMAIC ). In define we will chose product whose have biggest defect, Bar Pillion L/R Honda is the priority. In measure step we get the fact that the variable characteristic defect is cutting parameter with specification 119 ± 0,5 mm, cutting degree with specification 30°± 1°, piercing 6,2 ± 0,2 mm, and perameter cutting fron the piercing object 013 ± 0,2 mm. Beside that we'll get atribute characteristic of defect like scratch, burry, paint scratch, and unwell welding. Then in the next step we can get the defect per million opportunity ( DPMO ) number is 10600 with sigma level in 3.80. from the pareto diagram we can find that scratch and burry have the biggest defect with 80 %. Next step is analyze, we will find the problem that cause scratch and burry using Ishikawa diagram.after we find the cause we can do the improve step with Illoform PS-150 pasta to decrease the hot of dies that make scratch problem. From that improve, we must repair the SOP ( standard operational procedure ), and we make a training to decrease the burry problems.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?