Perancangan pengukuran kinerja dengan menggunakan organizational balanced scorecard dan personal balanced scorecard padaPT Nandya Karya Perkasa
P T Nandya Karya Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan spare-part sepeda motor. Seiring dengan meningkatnya produksi kendaraan bermotor di Indonesia, perusahaan dituntut untuk meningkatkan produktivitasnya agar dapat bersaing dengan perusahaan yang sama. Banyaknya keluhan pelanggan terhadap permintaan yang masih tidak terpenuhi dikarenakan kualitas dan kuantitas karyawan yang dimiliki oleh perusahaan menandakan dibutuhkannya sistem pengukuran kinerja untuk mengukur kinerja perusahaan dan karyawan, Oleh sebab itu dibutuhkan perancangan kinerja Organzational Balance Scorecard (OBSC) dan Personal Balance Scorecard (PBSC). Perancangan untuk OBSC dilakukan dengan mendefinisikan visi, misi, dan strategi perusahaan. Sedangkan untuk PBSC dilakukan dengan mendefinisikan visi, misi, dan strategi yang menyangkut pribadi. Langkah selanjutnya menentukan tujuan strategis untuk keempat perspektif dilanjutkan dengan strategy map, penentuan tolak ukur, target dan inisiatif. Hasil pembobotan dengan pairwise comparison untuk OBSC antara lain: Perspektif Proses Bisnis Internal (Melakukan pencapaian target produksi untuk memenuhi pesanan customer (3,48)), Perspektif Keuangan (Meningkatkan profitabilitas (2,6)), Perspektif Pelanggan (Meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan (2,52)), dan Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (Meningkatkan produktivitas karyawan (1,32)). Sedangkan Hasil pembobotan dengan pairwise comparison untuk PBSC antara lain: Perspektif Eksternal (Terciptanya suasana kekeluargaan harmonis dilingkungan rumah dan kantor (5,28)), Perspektif Keuangan (Peningkatan pendapatan (4,18)), Perspektif Pengetahuan dan Pembelajaran (Meningkatkan jenjang pendidikan lebih tinggi (0,69)), dan Perspektif Internal (Peningkatan Kesehatan Rohani (0,64)).
N andya PT Karya Perkasa is a company engaged in the manufacture of motorcycle spare parts. Along with the increase in motor vehicle production in Indonesia, the company is expected to improve productivity in order to compete with the same company. The number of customer complaints to requests that are still not being met due to the quality and quantity of employees that is owned by the company indicates it needs a performance measurement system to measure the performance of the company and its employees, therefore the design of performance required Organzational Balance Scorecard (OBSC) and Personal Balanced Scorecard (PBSC). Designing for OBSC done by defining the vision, mission, and strategy. As for the PBSC by defining the vision, mission, and strategy concerning personal. The next step determines the strategic objectives for the four perspectives followed by a strategy map, setting benchmarks, targets and initiatives. Results weighted by pairwise comparison to OBSC include: Internal Business Process Perspective (Doing achieving production targets to meet customer orders (3.48)), Financial Perspective (Increase profitability (2.6)), Customer Perspective (Improving quality of service to customers (2.52)), and Learning and Growth Perspective (Increase employee productivity (1.32)). While the results weighted by the pairwise comparison for PBSC include: External Perspective (The creation of a harmonious family atmosphere within the home and office (5.28)), Financial Perspective (increase in revenue (4.18)), Perspectives of Knowledge and Learning (Improving education more high (0.69)), and the Internal Perspective (Spiritual Health Improvement (0.64)).