Studi kualitas Perairan Teluk Jakarta dengan menggunakan bioindikator pencemaran makrozoobentos
S ejalan dengan majunya teknologi, semakin banyak pula basil kegiatan manusia yang menimbulkan dampak yang buruk terhadap lingkungan sekitamya, diantaranya aktivitas industri dan rumah tangga yang menghasilkan limbah padat atau cair. Limbah yang dihasilkan pada ummnnya dibuang langsung ke dalam badan air sungai, hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi kualitas sungai yang akan berakhir dimuara. Aliran sungai di Jakarta akan bermuara di perairan Teluk Jakarta, pada muara akan terjadi degradasi dari limbah buangan yang masuk ke dalam badan air. Mengingat pentingnya fungsi muara dalam hal pemulihan kondisi perairan dan daya lingkungan perairan sekitarnya, terutama akibat kegiatan manusia disepanjang aliran sungai, maka dibutuhkan penelitian kualitas air dan kondisi perairan Teluk Jakarta, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penunman kualitas lingkungan yang terjadi pada Teluk Jakarta. Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kondisi perairan Teluk Jakarta dan lingkungan perairan sekitarnya dengan menggunakan pendekatan komunitas makrozoobentos sebagai bio-indikator pencemaran perairan. Pengukuran pendekatan kominutas makrozoobentos sebagai bio-indikator lingkungan perairan Teluk Jakarta dibatasi, sebagai berikut: f Peagambilan sampel makrozoobentos dilakukan di 3 titik pada 5 stasiun pengambilan (Muara Marina, Karang, Angke, Cengkareng dan Karang) yang berjarak < 2 km dan dianggap mewakili habitat bentos dan mewakili perairan Teluk Jakarta. 2. Derajat pengukuran terhadap tingkat pencemaran berdasarkan basil pengukuran dari lndeks Keseragaman, Keragaman, Dominasi dan Saprobitas dari makrozoobentos. Berdasarkan basil penelitian yang dilakukan di perairan Teluk Jakarta pada 5 stasiun pengambilan yang terdiri dari sungai, muara, dan laut ditemukan nilai kelimpahan atau kepadatan makrozoobentos yang tidak merata, nilai kelimpahan sungai terbesar ditemukan pada Sungai Kamal yaitu 2125 ind/m2, untuk nilai kelimpahan muara terbesar ditemukan pada Muara Marina 48675 ind/m2, dan untuk nilai kelimpahan laut yang terbesar ditemukan pada Laut Cengkareng yaitu 60700 ind/m2• Jenis makrozoobentos yang paling dominan yaitu Donax sp, Ba/anus sp dan Nereis sp dari kelas Molluska, jenis-jenis ini mempunyai daya toleransi tinggi terhadap kualitas air yang tercemar, spesies ini dapat dijadikan indikator pencemaran perairan berat. Indeks Diversitas yang diperoleh menunjukkan bahwa perairan Teluk Jakarta telah tercemar ringan sampai berat, pencemaran yang terjadi disebabkan oleh buangan limbah organik dan anorganik. Melihat kondisi perairan Teluk Jakarta yang telah tercemar, maka disarankan agar dilakukan pengamatan secara periodik untuk memantau limbah pencemar yang masuk ke perairan Teluk Jakarta.
G lobalisation and technology has cause a lot of activities which is give bad impact to the environment, one of the bad impact is from industry and household activities, it contains of liquid waste and solid waste. The waste was throwing into the river waters system, and the flowing water end to the estuary system, the water that go into the system, may contains a lot of pollution that come from human and industry activities a long the rivers. The flowing river will end in estuary at Jakarta Bay, the degradation process of the estuary water will happens here, reconsider how important estuary for environment self purification and the capacity to environs environment, is very important to have a quality study of the waters system by using biological monitoring to find out more about the cause to the nature. These research objection is to find out the decrease of water quality of Jakarta Bay, and these research purpose is to find out the water quality of Jakarta Bay by using the biological pollution monitoring macrozoobenthic as the measurement approach. This measurement approach is confine to a certain point 1.The Sample were collected from 3 point source of 5 stations (Marina, Karang, Angke, Cengkareng, Kamal) by distance < 2 km. 2. The measurement approach based on the macrozoobenthic measurement contains of Eveness, Richness, Dominance and Saprobic Index. Based on the research at Jakarta Bay, there are 5 stations, include rivers, estuaries and seas zone, the abundance were found in unevenly condition, the abundance of the highest rivers were found at Kamal Rivers with 2125 ind/m2, and the abundance of the highest estuaries were found at Marina Estuary for 48675 ind/m2 and for the highest abundance seas zone were found at Cengkareng Sea for60700 ind/m2• The dominant species of macrozoobenthic were found is Donax sp, Balanus sp and Nereis sp from Mollusca, these species have high tolerance capacity to the polluted waters, that way these species can be used as the biological monitoring to polluted waters. Based on the divercity index were found, its showing that the water quality of the Jakarta Bay has been polJuted low untill heavy level of pollution. The pollution were cause by the organic and unorganic matter. By this pollution conditions of Jakarta Bay, was suggested to having a periodic monitoring in this waters to observe the pollution expand, which go into the Jakarta Bay Waters.