Perbaikan kualitas sablon polyflex pada media baju cotton combed 24s di UMKM Shirtlab dengan metode six sigma
I ntisari—UMKM Shirtlab merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam bidang manufaktur khususnya pembuatan sablon Baju, Tote bag dan Pouch. Toleransi cacat yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 3%. UMKM shirtlab juga sering mendapat keluhan dari pelanggan melalui media instagram, whatsapp, dan tatap muka. Tujuan penelitian ini adalah melakukan perbaikan kualitas baju cotton combed 24s di UMKM Shitlab dengan menerapkan metode Six Sigma yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Pada tahap Define dilakukan pendeskripsian proses produksi untuk penentuan (Critical to Quality) CTQ dan pembuatan Diagram Pareto untuk menentukan jenis kecacatan yang paling dominan. Tahap Measure dilakukan pengukuran performansi berupa perhitungan peta kendali p dan c untuk menghitung (Defect Per Million Opportunity) DPMO dengan nilai sebesar 18136,02 dan tingkat sigma sebesar 3,59 sebelum perbaikan. Pada tahap Analyze digunakan Digaram Ishikawa untuk menunjukkan akar penyebab kecacatan yang paling dominan, dan metode (Failure Mode and Effect Analysis) FMEA untuk menganalisa efek kegagalan. Tindakan perbaikannya yaitu tahapan improve menggunakan metode 5W+1H untuk merencanakan tidakan perbaikan. Pada tahapan menggunakan Control yang merupakan tahapan akhir DMAIC, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sablon sehingga penjualan dapat memenuhi target produksi dan kepuasan konsumen. Hasil implementasi didapatkan dari penerapan cutting mate, instruksi peletakan, pembuatan SOP dan checklist dan diperoleh nilai DPMO sesudah perbaikan sebesar 5932,203 unit dan tingkat sigma sebesar 4,02 sigma.
A bstract— SME Shirtlab is an industrial company engaged in manufacturing, especially the manufacture of screen printing for clothes, tote bags and pouches. The defect tolerance set by the company is 3%. SME Shirtlab also often receive complaints from customers through Instagram, WhatsApp, and face-to-face media. The purpose of this study was to improve the quality of cotton combed 24s at Shitlab SMEs by applying the Six Sigma method, namely Define, Measure, Analyze, Improve, and Control (DMAIC). In the Define stage, a description of the production process is carried out for determining (Critical to Quality) CTQ and making Pareto diagrams to determine the most dominant type of defect. In the Measure stage, performance measurements are carried out in the form of calculating control charts p and c to calculate (Defect Per Million Opportunity) DPMO with a value of 18136.02 and a sigma level of 3.59 before repair. In the Analyze stage, Ishikawa's diagram is used to show the most dominant root causes of disability, and the FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) method to analyze the effects of failure. The corrective action is the improve stage using the 5W+1H method to plan corrective actions. At the stage of using Control which is the final stage of DMAIC, this research is expected to improve the quality of screen printing so that sales can meet production targets and customer satisfaction. The results of the implementation were obtained from the application of cutting mate, laying instructions, making SOPs and checklists and the DPMO value after repair was 5932.203 units and the sigma level was 4.02 sigma.