D iabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dikarenakan oleh kurangnya insulin di dalam tubuh dan sangat sering diderita oleh orang dewasa umumnya di z.aman modem ini. DM disebabkan oleh faktor primer dan sekunder. DM mempunyai beberapa gejala khas yaitu polifagi, polidipsi, dan poliuri. Pada pasien yang kondisi diabetesnya tidak ditangani akan terjadi penurunan respon imun dan berkurangnya aliran saliva yang memudahkan penderita mengalami infeksi. Saliva mengandung berbagai macam kuman, bakteri, dan fungi, dan terdapat juga imun yang mencegah seseorang mengalami infeksi. Semua kombinasi tersebut berada dalam kondisi seimbang dan disebut sebagai mikroflora normal mulut. Jika salah satu terhambat, maka terjadilah ketidakseimbangan dan dapat terjadi infeksi. Candida albicans, fungi yang merupakan salah satu flora normal mulut pun akan berkembang dan terjadilah kondisi kandidiasis intraoral. Candida albicans memerlukan kolonisasi dan perlekatan untuk dapat menyebabkan kondisi kandidiasis. Penurunan respon imun dan hiposalivasi yang disebabkan oleh diabetes mellitus mempermudah C. albicans untuk melekat di permukaan mukosa mulut sebab imun yang mencegah terjadinya infeksi berkurang dan saliva tidak mampu mengganggu perlekatan Candida pada mukosa mulut sehingga terjadilah kandidiasis intraoral. Kandidiasis terlihat sebagai lapisan putih yang melekat di permukaan mukosa mulut. Pemeriksaan kandidiasis dilihat dengan menggunakan potongan dari lapisan tersebut, dibiakkan dan dilihat secara visual maupun dari bawah mikroskop. Kelainan dalam mulut pasien sering dijumpai dalam praktek kedokteran gigi. Oleh karena itu, dokter gigi hams mengenalinya dan mencegah terjadinya komplikasi yang disebabkan oleh kelalaian kita.