Hubungan antara pemakaian pantyliner dan kandidiasis vulvovaginal pada ibu rumah tangga usia 20-40 tahun
M enurut WHO, masalah kesehatan reproduksi perempuan yang buruk telah mencapai 33% dari jumlah total beban penyakit yang diderita para perempuan di dunia, salah satunya adalah keputihan. Salah satu faktor predisposisi timbulnya keputihan adalah pemakaian pantyliner. Selain itu berkaitan dengan cuaca yang lembap yang mempermudah wanita mengalami keputihan dan berkembangnya infeksi jamur dimana penyebab tersering adalah Candida albicans.Maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan pemakaian pantyliner dan kandidiasis vulvovaginal. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 127 ibu rumah tangga di Tawakal, Grogol, Jakarta Barat. Data dikumpulkan dengan cara wawancara terpimpin menggunakan kuesioner yang meliputi status demografi, keputihan dan pemakaian pantyliner. Kandidiasis vulvovaginal didiagnosa dengan pemeriksaan KOH 10%. Analisis data menggunakan SPSS 21.0 dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Analisis chi-square menunjukkan hubungan bermakna antara pemakaian pantyliner dan kandidiasis vulvovaginal. Hasil serupa juga didapat pada analisis hubungan bivariat variabel lainnya. Terdapat hubungan bermakna antara pemakaian pantyliner dan kandidiasis vulvovaginal serta antara frekuensi pemakaian pantyliner dan kandidiasis vulvovaginal. Terdapat hasil yang serupa antara tingkat pendidikan dan kandidiasis vulvovaginal.
A ccording to WHO, women’s reproduction health problem has attained 33% out of all diseases in the world, where leucorrhea is one of them. One of the predisposing factors of leucorrhea is pantyliner utilization. This issue is related to humid weather that eases women to have leucorrhea and infected by fungus, which is mostly caused by Candida albicans. Therefore, a study with an aim to determine the correlation between pantyliner utilization and vulvovaginal candidiasis was conducted. A cross-sectional study was conducted and a total of 127 housewives in Tawakal, Grogol, West Jakarta were involved. Data collection was done by questionnaire-based interview, covering social-demography status, leucorrhea, and pantyliner utilization. Vulvovaginal candidiasis was assessed by KOH 10% assessment. Data analysis was performed using SPSS release 21.0 and level of dignificance was set at 0,05. Chi-square analysis results showed a significant correlation between pantyliner utilization and vulvovaginal candidiasis. Similar results were shown between other variables. There is a significant correlation between pantyliner utilization and vulvovaginal candidiasis, also the frequency of pantyliner utilization and vulvovaginal candidiasis. There is a significant correlation between education level and vulvovaginal candidiasis.