Hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dengan kejadian ISPA pada anak usia 8-10 tahun
I nfeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA adalah salah satu penyakit paling umum yang ditemukan di masyarakat. Anak-anak adalah kelompok pasien yang paling umum yang menderita penyakit. Ada banyak faktor yang berkontribusi pada ARTI, salah satunya adalah nutrisi. Pendekatan nutrisi melalui pengetahuan gizi belum diteliti secara mendalam namun berkorelasi dengan kejadian ISPA pada anak-anak. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 hingga Januari 2017. Sampel dipilih dengan convenience sampling dengan 134 responden diadakan di Puskesmas Sukamulya, Cigugur, Daerah Kuningan, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan kuesioner Tingkat Pengetahuan Gizi. Analisis statistik dilakukan dengan uji Chi-square dengan batas signifikansi yang digunakan adalah p <0,05. Dari 134 responden, ada 83 (79%) responden dengan pengetahuan gizi tingkat rendah dan frekuensi rendah kejadian ISPA dan 22 (21%) responden dengan pengetahuan gizi tingkat rendah dan frekuensi tinggi kejadian ISPA. Pada media - tingkat pengetahuan gizi yang baik, ada 26 (89,7%) responden dengan frekuensi rendah kejadian ISPA dan 3 (10,3%) responden dengan frekuensi tinggi kejadian ISPA. Analisis statistik dengan uji Chi - Square menunjukkan p = 0,196 (p> 0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan gizi dan kejadian ISPA pada anak usia 8-10 tahun.
A cute Respiratory Tract Infection or ARTI is one of the most common disease which is found on community. Children are ones of the most common group of patient which disease. There are many factors which contribute on ARTI, one of them is nutrition. Nutritional approach through nutrional knowledge has not been researched deeply yet in correlation with ARTI events on children. The research was conducted in December 2016 until January 2017. Samples were selected with convenience sampling with 134 respondents held in Puskesmas Sukamulya, Cigugur, Kuningan Region, Jawa Barat. The research used observational analytic study with cross-sectional design. The data was collected with interview method and Nutritional Knowledge Level questionnaire.The statistical analysis was done by Chi-square test with the limit of significance used was p <0.05. From 134 respondents, there were 83 (79%) respondents with low level nutritional knowledge and low frequency ARTI events and 22 ( 21%) respondents with low level nutritional knowledge and high frequency ARTI events. On the medium – good level of nutritional knowledge, there were 26 (89,7%) respondents with low frequency of ARTI events and 3 (10,3%) respondents with high frequency of ARTI events. Statistical analysis with Chi – Square test shows p = 0,196 (p>0,05). There is no significant correlation between nutritional knowledge level and ARTI event on 8 – 10 years old children.