Analisis pengaruh getaran peledakan terhadap kestabilan lereng di pit toka dan pit rdn pt meares soputan mining, kec likupang timur, minahasa utara, sulawesi utara
G etaran yang melampaui batas kekuatan masa batuan akan berpotensi terjadinya longsoran, maka dari itu untuk mengantisipasikan terjadinya longsoran di PT MSM dilakukan manajemen getaran untuk dapat memberikan nilai FK terhadap lereng . Hubungan Peak Particle Accelaration (PPA) dengan amaks didapatkan dari regresi linier dari data getaran tanah yang telah diolah, PPA dalam satuan (mm/s2) dan Amaks dalam satuan (g). Nilai hasil dari kecepatan (Peak particle velocity) pada saat pengukuran, diturunkan (diferensial) terhadap waktu untuk mendapatkan nilai percepatan (Amaks) kemudian diintegralkan terhadap waktu untuk mendapatkan nilai perpindahan (Peak Particle Displacemant). Hubungan Percepatan Maksimum (Amaks) dan Kestabilan Lereng Turunan hasil dari peak particle velocity longitudinal dipakai untuk nilai Amaks. Hasil Amaks untuk faktor keamaan lereng pada saat diberikan getaran dengan 0,064 g PIT Toka dan 0,054 g PIT RDN 1. Hasil pengukuran getaran tanah menggunakan alat Micomate mendapatkan hasil variable getaran berupa Peak Particle Accelaration (PPA), Peak Particle Velocity (PPV). Parameter yang mempengaruhi besaran dari nilai PPA adalah jarak lokasi peledakan, jumlah bahan peledak per delay, dan kondisi geologi. Konstanta yang didapatkan untuk memprediksi nilai PPA adalah dengan sebesar 0,34 untuk nilai k dan -0.87 untuk nilai b untuk Pit Toka. Dan Pit RDN sebesar 0.22 untuk nilai K dan nilai b adalah -0.56. 3. Jika hasil pengukuran ditampilkan dalam nilai Amaks, maka nilai faktor keamanannya sebesar 1,395 Pit Toka. Sedangkan untuk Pit RDN dengan nilai fk 1.186. Maka getaran yang ada sangat berpengaruh terhadap kestabilang lereng yang ada
V ibrations that exceeding the strength limit of the rock mass will have the potential for landslides, therefore Therefore, to anticipate the occurrence of landslides at PT MSM, vibration management is carried out to provide vibration management to be able to provide FK value to the slope. Research The research was conducted in several stages preceded by a literature study, field orientation, primary and secondary data collection, data processing, data analysis, discussion, conclusions, and suggestions. The research was conducted usingusing observation and quantitative methods. The relationship between PPA and amax obtained from linear regression of ground vibration data that has been processed, PPA in units (mm/s2) and amax in units (g). The data is then made in the form of a curve and determined the equation of the relationship between PPA and amax. The result value of velocity (Peak particle velocity) at the time of measurement, derived(differential) against time to get the acceleration value (amax) then integrated against time to get the displacement value (Peak Particle Displacemant). Relationship between Maximum Acceleration (Amax) and Slope Stability The derivative of the longitudinal peak particle velocity is used for the value of amax. Amax results for slope safety factor when given vibration with 0.064 g of PIT Toka and 0.054 g of PIT RDN 1. using the Micomate tool gets the results of vibration variables in the form of Peak Particle Accelaration (PPA), Peak Particle Velocity (PPV). Parameters that affect the magnitude of the value