Analisis ground vibration dan airblast akibat kegiatan peledakan di PT Semen Padang Sumatera Barat
P T Semen Padang menggunakan metode peledakan untuk memberai Limestoneatau batu kapur agar memudahkan proses penggalian serta pengangkutan. Prosespeledakan dapat memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar area peledakanseperti Ground Vibration dan Airblast. Penelitian ini dilakukan di area peledakanBukit Karang Putih, Indarung, Padang, Sumatera Barat yang terbagi menjadi 2 areayaitu PLB dan PNBP. Penelitian ini dilakukan karena area peledakan memilikijarak yang berdekatan dengan area yang terdapat banyak aktivitas manusia yaitulokasi penambangan PLB berdekatan dengan area perkantoran Kampung Lerengdengan jarak 700 m dan Crusher 6 serta Mosher 1 dengan jarak 500 m. Lokasipenambangan di IUP 329 berdekatan dengan area perkantoran Villa 242 denganjarak 300 m dan Crusher 6 serta Mosher 1 dengan jarak 500 m. Penelitian inimemiliki tujuan untuk mengetahui apakah proses peledakan yang dilakukan olehPT Semen Padang memenuhi syarat SNI 7571:2010 dan SNI 7570:2010 serta untukmengetahui pola peledakan, delay, dan MIC pada proses peledakan. Nilai PPV danSPL diukur menggunakan alat Micromate. Pola peledakan yang dipakai di PTSemen Padang adalah pola V-Cut dan pola Echeleon. MIC didapatkan melaluisoftware Shotplus dengan melakukan desain pola peledakan dan menghitungjumlah lubang yang meledak bersamaan. Nilai konstanta K dan m untukperhitungan prediksi PPV di Area PLB adalah 12,47 dan 1,113. Nilai konstanta Kdan m untuk perhitungan prediksi PPV di Area PNBP adalah 224,62 dan 1,715.Nilai konstanta K dan m untuk perhitungan prediksi SPL di Area PLB adalah104,34 dan 0,006. Nilai konstanta K dan m untuk perhitungan prediksi SPL di AreaPNBP adalah 159,46 dan 0,077. Nilai PVS aktual berada pada rentang 0,071 mm/shingga 11,61 mm/s sedangkan nilai SPL aktual berada pada rentang 102,02 dBhingga 131,3 dB. Nilai Peak Vector Sum aktual terbesar adalah 11,61 mm/s yangmelebihi standar SNI 7571:2010 untuk bangunan kelas 3 yaitu 5 mm/s. Namuntidak menimbulkan kerusakan karena frekuensi yang besar mengurangi dampakterhadap bangunan tersebut
P T Semen Padang uses the blasting method to add limestone or limestone tofacilitate the excavation and transportation process. The blasting process can havean impact on the environment around the blasting area such as Ground Vibrationand Airblast. This research was conducted in the Bukit Karang Putih blasting area,Indarung, Padang, West Sumatra which was divided into 2 areas, namely PLB andPNBP. This research was conducted because the blasting area is close to areaswhere there are lots of human activities, namely the PLB mining location is closeto the Kampung Slope office area with a distance of 700 m and Crusher 6 andMosher 1 with a distance of 500 m. The mining location in IUP 329 is adjacent tothe office area of Villa 242 with a distance of 300 m and Crusher 6 and Mosher 1with a distance of 500 m. This study aims to determine whether the blasting processcarried out by PT Semen Padang complies with the requirements of SNI 7571:2010and SNI 7570:2010 and to determine the blasting pattern, delay and MIC in theblasting process. PPV and SPL values were measured using the Micromate tool.The blasting pattern used at PT Semen Padang is the V-Cut pattern and theEcheleon pattern. The MIC is obtained through the Shotplus software by designingthe blast pattern and calculating the number of holes that explode simultaneously.The K and m constant values for PPV prediction calculations in the PLB Area are12,47 and 1,113. The K and m constant values for PPV prediction calculations inthe PNBP Area are 224,62 and 1,715. The constant values of K and m forcalculating SST predictions in the PLB Area are 104,34 and 0,006. The constantvalues of K and m for calculating SST predictions in the PNBP Area are 159,46and 0,077. The actual PVS value is in the range of 0,071 mm/s to 11,61 mm/s whilethe actual SPL value is in the range of 102,02 dB to 131,3 dB. The largest actualPeak Vector Sum value is 11,61 mm/s which exceeds the SNI 7571:2010 standardfor class 3 buildings, namely 5 mm/s. However, it does not cause damage becausethe high frequency reduces the impact on the building