P T XYZ, perusahaan pertambangan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menghadapi masalah akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan peningkatan volume air di area tambang seluas 27.460 Ha yang memiliki salah satu settling pond yang menampung air limpasan dari daerah tangkapan air seluas 299,16 Ha. Masalah ini mengganggu proses pengendapan dan pengolahan air limbah di settling pond, karena debit air yang tidak terkendali sehingga terjadi turbulensi pada air dan menyebabkan pengendapan partikel padat tidak efektif akibat terlarutnya padatan dalam air, menurunkan kualitas air hasil pemurnian, dan berpotensi mencemari lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, PT XYZ berencana membangun detention pond yang berfungsi menahan air sementara dan mengendalikan debit air sebelum masuk ke settling pond. Dengan detention pond, diharapkan turbulensi pada air berkurang, proses pengendapan lebih efektif, kualitas air meningkat, dan dampak negatif terhadap lingkungan diminimalkan. Stabilitas dan kekuatan bangunan penahan air detention pond perlu dipastikan agar berfungsi optimal dan menghindari kelongsoran. Hasil analisis menunjukkan nilai rata-rata SRF (tanpa variasi ketinggian air 0%) berkisar antara 5,14 hingga 5,63 dan nilai rata-rata total displacement antara 0,356 hingga 0,749 meter untuk berbagai lebar berm menggunakan material timbunan mudstone. nilai rata-rata SRF untuk berbagai lebar berm menggunakan material timbunan sandstone (tanpa variasi ketinggian air 0%) berkisar antara 5,00 hingga 5,54 dan nilai rata-rata total displacement antara 0,5 hingga 1,288 meter. Ketinggian air maksimal yang dapat ditampung bangunan penahan air adalah 100%. Berdasarkan hasil pemodelan dengan software RS2, direkomendasikan bangunan penahan air dengan lebar berm 5 meter, ketinggian bangunan 5 meter, kemiringan bangunan sebesar 45° menggunakan material timbunan mudstone.