Pengaruh penambahan natrium sulfit terhadap viskositas polimer pada aplikasi injeksi kimia EOR
D alam pengaplikasian chemical flooding, khususnya injeksi polimer pada lapangan yang memiliki suhu reservoir yang tinggi memerlukan upaya penambahan material khusus, dengan tujuan untuk menstabilkan fungsi dari polimer itu sendiri dalam proses penginjeksiannya. Pada penelitian kali ini penulis meneliti pengaruh dari penambahan Na₂SO₃ (Natrium Sulfit) terhadap nilai viskositas larutan polimer. Pengujian kali ini menggunakan beberapa macam variasi konsentrasi polimer, yakni 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm, 2500 ppm, dan 3000 ppm. Polimer yang diuji terdiri atas tiga jenis polimer, yakni Polimer A, Polimer B, dan Polimer C. Pengukuran nilai viskositas polimer ini dilakukan dengan menggunakan alat Brookfield Programmable Rheometer, yang telah dikalibrasikan oleh pihak EOR Lemigas. Pengukuran oleh alat Brookfield Programmable Rheometer ini dilakukan dengan bermacam-macam variasi suhu, yakni 30°C, 50°C, 70°C, 80°C, dan 107°C. Selain itu juga dilakukan pengujian thermal stability yang dilakukan pada tiap-tiap polimer pada konsentrasi 3000 ppm. Tujuan dari uji thermal ini ialah untuk mengetahui keadaan larutan polimer saat hari ke-0, hari ke-7, dan hari ke-30, apakah terjadi pengendapan sehingga membuat larutan polimer menjadi keruh, atau larutan polimer tetap dalam keadaan stabil, yakni masih jernih seperti pada hari ke-0. Selain itu juga untuk mengetahui perubahan nilai viskositas polimer. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa penambahan natrium sulfit ini dinilai efektif pada pengaplikasian injeksi polimer pada lapangan minyak yang memiliki temperatur tinggi, dibuktikan dengan penurunan nilai viskositas polimer yang stabil. Hal ini diamati dengan pengujian thermal stability yang dilakukan pada Polimer A, Polimer B, dan Polimer C sampai pada hari ke-30 dengan variasi suhu 30°C, 50°C, 70°C, 80°C, dan 107°C. Nilai penurunan viskositas rata-rata larutan Polimer A senilai 0,688 cp ; larutan Polimer B senilai 0,388 cp ; larutan Polimer C senilai 0,596 cp.
I n chemical flooding, which is polymer injection in the high temperature reservoir, needs an additional materials to stabilize its function in injection process. In this observation, writer analize the effect of Na₂SO₃ (Natrium Sulphite) addition to polymer viscosity. This experiment uses many concentration varieties of polymer, they’re 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm, 2500 ppm, and 3000 ppm. There are three kinds of polymer, they’re Polymer A, Polymer B, and Polymer C. The writer uses Brookfield Programmable Rheometer for measure polymer viscosity, which has been already calibrated by Lemigas EOR Division. This measurement takes many temperature varieties, they’re 30°C, 50°C, 70°C, 80°C, and 107°C. Beside that, this experiment observe thermal stability of polymer too, which is tested each polymer in 3000 ppm. This thermal stability test has a purpose, knowing the compability of polymer in day 0, day 7, and day 30. The writer analize whether the polymer precipitates so that it looks turbid, or the compability of the polymer still normal like day 0, also knowing the changing of polymer viscosity. Based on the result of this experiment, it is concluded that the additional of natrium sulphite gives effectiveness to polymer injection application in the oil field which has high temperature reservoir, because this material can stabilize the decreasing of polymer viscosity. It is proved by thermal stability test of Polymer A, Polymer B, and Polymer C until day 30 with the variation of temperature, they’re 30°C, 50°C, 70°C, 80°C, and 107°C. The average result of decreasing polymer viscosity are 0,688 cp for Polymer A ; 0,388 cp for Polymer B ; 0,596 cp for Polymer C.