Pengaruh pembobotan nilai properties terhadap hasil analisis kestabilan lereng dengan metode elemen hingga 3 dimensi
P T. Mandiri Intiperkasa memiliki desain pit plan yang akan dikerjakan untukkegiatan proses penambangan pada tahun 2020. Untuk itu perlu dilakukan kajianmengenai kestabilan lereng dari desain pit plan yang akan dikerjakan. Analisadilakukan secara 3 dimensi dan 2 dimensi untuk memvalidasi hasil SRF yangdidapatkan dan mengetahui perbandingan dari hasil keduanya. Analisis yangdilakukan secara 3 dimensi memiliki bentuk geometri lereng yang lebihrepresentatif dan hasil analisis yang didapat digunakan untuk menentukan posisilereng yang paling kritis. Metode elemen hingga saat ini sudah banyak digunakandalam berbagai macam penelitian dan dalam melakukan perhitungannyamenggunakan mesh dan node untuk mengukur total displacement dan kondisilereng saat non-convergence. Software RS3 adalah software 3D yang menggunakanmetode elemen hingga yang dalam kenyataannya software ini sangat berat danmembutuhkan waktu yang sangat lama dalam perhitungannya untuk kondisi modelyang banyak lapisan. Untuk itu perlu dilakukan simplification dengan caramelakukan pembobotan nilai material properties batuan agar memperingan kerjadari software tersebut. Hasil dari analisis yang dilakukan dengan carapembobotan cukup beresiko karena memiliki perbedaan nilai SRF yang cukupbesar sekitar 0,04-0,16 atau 5-12% sehingga dalam analisis dengan carapembobotan harus divalidasi secara 2 dimensi dengan banyak lapisan.Perbandingan hasil analisis yang dilakukan secara 2 dimensi dengan 3 dimensi tidakterlalu besar untuk 10 node namun pebedaan sangat besar terjadi untuk penggunaan4 node yang mana analisis secara 3 dimensi menghasilkan nilai SRF yang lebihoptimis dibandingkan hasil 2 dimensinya. Dari hasil grafik perbandingan antaranilai SRF dan total displacement dapat terlihat bahwa lereng runtuh saat terjadilonjakan kenaikan total diplacement yang tinggi menunjukan kondisi lereng saatnon-convergence, Dari hasil analisis yang dilakukan secara 2 dimensi dan 3 dimensimenunjukan bahwa posisi yang paling kritis terdapat pada penampang D,Penambang B dan Penampang A dengan nilai SRF 1,24, 1,24, dan 1,26 sehinggaperlu dilakukan redesign dengan cara memperkecil overall slope dari geometrilereng sehingga didapatkan nilai SRF 1,43, 1,31 dan 1,41.
P T. Mandiri Intiperkasa has a pit plan design that will be worked on for themining process activities in 2020. For this reason, it is necessary to conduct ananalysis of the slope stability of the pit plan design that will be carried out. Analysiswas carried out in 3 dimensions and 2 dimensions to validate the SRF resultsobtained and find out the comparison of the two results. Analysis conducted in 3dimensions has a more representative geometrical shape of the slope and the resultsof the analysis obtained are used to determine the position of the most criticalslopes. The finite element method is now widely used in various studies and in thecalculation it uses mesh and nodes to measure the total displacement and slopeconditions during non-convergence. RS3 software is a 3D software that uses finiteelement method which in reality this software is very heavy and requires a very longtime in its calculation for the condition of the multi-layer model needs to besimplified by weighting the value of the material properties of the rock in order toease the work of the software. The results of the analysis carried out by means ofweighting is quite risky because it has a large enough difference in the value of SRFaround 0.04-0.1 or 5-10% for that in the analysis by weighting it must be validatedin 2 dimensions with many layers Comparison of the results of the analysisconducted in 2 dimensions with 3 dimensions not too large for 10 nodes but a verybig difference occurs for the use of 4 nodes where 3-dimensional analysis producesSRF values that are more optimistic than the results of the 2 dimensions. From thecomparison chart results between SRF and Total displacement values, it can beseen that the slope collapsed when there was a surge in high total diplacementincrease indicating the condition of the slope during non-convergence. crosssection D, Miner B and Cross section A with SRF values 1.24,1.24, and 1.26 so itis necessary to redesign by minimizing the overall slope of the slope geometry sothat the SRF values of 1.43, 1.31 and 1.41 are obtained.