Optimasi perhitungan Lime Saturation Factor(LSF) pada Raw Mill berdasarkan kadar CaO dan TOC di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Palimanan, Cirebon, Jawa Barat
P T Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah perusahaan pembuatan semen yang berlokasi di desa Palimanan Barat Kec. Gempol Cirebon. Dalam memproduksi bahan baku semen, batu gamping yang dijadikan standar acuanpada proses penambangan adalah batu gamping dengan rata-rata kadar CaO minimal sebesar 45%-46%, namun pada pemakaiannya sebagai bahan baku pada proses penggilingan di raw mill (RM) batu gamping yang digunakan memiliki rata-rata kadar CaO sebesar 43% maka itu dibutuhkan kegiatan mixing yang dibantu dengan program linier metoda grafik untuk mendapatkan kadar campuran yang diinginkan. Dalam penelitian ini besar nilai Total Organic Carbon (TOC) dari batugamping juga diperhatikan, karna semakin tinggi nilai TOC dalam batu gamping maka semakin banyak jumlah debu dan panas yang dihasilkan dari batu gamping,maka dari itu diberikan batas maksimal nilai TOC sebesar 1,5. Data analisis yang digunakan adalah sampel bulan November hingga Desember 2017. Hasil analisis kadar CaO batugamping pada quarry B 170 dan B180=48.46%, pada storage plant-9 (P-9)=46.19% dan plant-10 (P-10)=46.21%. Hasil analisis kadar CaO pada RM P-9 dengan nilai Lime Saturation Factor (LSF) 100=42,25%, LSF 101=43,20%, dan LSF 102=44,40. Pada RM P-10 dengan nilaiLSF 96=44,01%, LSF 97=43,16, dan LSF 98=44,54%. Hasil analisis nilai TOC pada batugamping storage P-9=1,10 dan pada P-10=0,95, pada RM P-9=1,12% P-10=1,03%. Banyaknya batugamping dan material tambahan lain yang digunakandalam pembuatan RM, dikontrol oleh faktor Lime Saturation Factor (LSF), untuk RM P-9 sebesar 100-102% dan untuk RM P-10 sebesar 96-98%, setelah dilakukanoptimasi perhitungan LSF didapatkan LSF optimal untuk RM P-9 sebesar 101%dan RM P-10 sebesar 97%. Untuk mendapat kadar CaO rata-rata sebesar 43% didapatkan kadar campuran rata-rata untuk RM P-9=42,55%, dan untuk RMP-10=41,56%.
P T Indocement Tunggal Prakarsa Tbk is a cement manufacturing company located in the village of Palimanan Barat Kec. Gempol Cirebon. In producingcement raw materials, limestone which is used as the reference standard in the mining process is limestone with an average CaO level of at least 45% -46%, butin its use as raw material in the grinding process in limestone raw mill (RM) it isused to have an average CaO level of 43%, so it requires mixing activities which are assisted by a linear programming of graphical methods to get the desired mixture level. In this study the value of Total Organic Carbon (TOC) from limestone is alsoconsidered, because the higher the TOC value in limestone, the more amount of dust and heat generated from limestone, therefore given a maximum limit of TOC value of 1.5 .The analytical data used were samples from November to December 2017.The results of the analysis of CaO limestone levels in quarry B 170 and B 180 =48.46%, in plant-9 (P-9) storage = 46.19% and plant-10 (P-10) = 46.21%. The results of CaO level analysis at RM P-9 with Lime Saturation Factor (LSF) value 100 = 42.25%, LSF 101 = 43.20%, and LSF 102 = 44.40. At RM P-10 with LSF 96 = 44.01%, LSF 97 = 43.16, and LSF 98 = 44.54%. The results of the analysis of TOC values on limestone storage P-9 = 1.10 and at P-10 = 0.95, at RM P-9 =1.12% P-10 = 1.03%.The amount of limestone and other additional materials used in making RM, controlled by the Lime Saturation Factor (LSF) factor, for RM P-9 by 100-102% and for RM P-10 by 96-98%, after optimization the LSF calculation was obtained Optimal LSF for RM P-9 is 101 and RM P-10 is 97. To get an average CaO level of 43%, the average mixed level for RM P-9 is 42.55%, and for RM P-10 = 41.56%.