Analisis pengaruh sudut lubang ledak terhadap fragmentasi dan getaran hasil peledakan di quarry D blok 2 lokasi 210 PT. Indocement Tunggal Prakarsa (persero)Tbk. Citeureup Bogor, Jabar
T arget produksi yang tidak tercapai sedang menjadi permasalahan bagi PTIndocement Tunggal Prakarsa untuk menyanggupi permintaan plant, karena itu makatonase yang dihasilkan Dept-Mining harus bisa terpenuhi ,besaran tonase tidakmenjadi jaminan peledakan akan mengalami produktivitas yang bagus karena yangmenjadi tolak ukur adalah ketiadaan boulder dalam distribusi ukuran batuan. Banyakfaktor yang dapat mengurangi atau meminimalisir terjadinya boulder sehinggafragmentasi yang di dapat bisa diterima oleh crusher. Salah satu faktor tersebut ialahkemiringan sudut lubang ledak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakanmetode Action Research yaitu metode dengan cara melakukan tindakan langsungsecara reflektif dan kolektif. Penelitian ini juga menggabungkan dua jenis data yaitusecara kualitatif dan kuantitatif, perhitungan secara kuantitatif menggunakanperhitungan prediksi metode Kuz-Ram secara matematis sesuai tata cara pengerjaanmetode tersebut dan software split desktop sebagai alat hitung actual. Pada penelitianini dapat disimpulkan bahwa perubahan sudut lubang ledak mempengaruhi hasilfragmentasi serta presentase boulder yang di dapat setelah peledakan . Sudut 85°adalah sebagai penghasil boulder terbanyak yaitu sebesar 11,20% dan sudut 75°sebagai penghasil boulder terendah yaitu sebesar 0,69 %. Distribusi fragmentasipaling seragam di semua sudut lubang ledak terdapat pada ukuran 40-50 cm denganpersentase nilai mencapai 15,63 %. Getaran peledakan yang diperoleh dari ketigasudut lubang ledak tidak melampaui ambang batas yang dibuat oleh perusahaan danStandard Nasional Indonesia yaitu 2,5 mm/s oleh perusahaan dan 3mm/s oleh SNI(SNI 7571:2.010 ) .
U nfulfilled production targets are a problem for PT Indocement TunggalPrakarsa to undertake the plant's request, because it then the resulting Dept-tonnageMining must be achieved, the magnitudes of the tonnage is not a guarantee ofblasting will experience a great productivity because that becomes a benchmark is theabsence of a boulder in the distribution of sizes of rocks. Many factors can reduce orminimize the occurrence of boulder so the fragmentation in can be accepted by thecrusher. One of these factors is the tilt angle of the explosive vent. The research wascarried out using the method of Action Research method by means of reflectivelydirect action and collective. The study also combines two types of data i.e. qualitativeand quantitative, quantitative calculations using the calculation of prediction methodof Kuz-Ram mathematically appropriate procedures for these methods ofworkmanship and split the desktop software as a tool to calculate actual. In thisresearch it can be concluded that the change in the angle of the hole the explosivefragmentation affect the results as well as the percentage of a boulder in may afterblasting. Angle 85 ° is as producer of the largest boulder i.e. of 11.20% and 75 °angle as the lowest boulder producers namely of 0.69%. The most uniformdistribution of fragmentation in all corners of the explosive found on the hole size 40-50 cm with a percentage value reached 15.63%. Blasting vibration obtained from thethird corner of the hole the explosive does not exceed a threshold which is made bythe company and Standard National Indonesia, namely 2.5 mm/s by company and 3mm/s by SNI (SNI 7571:2.010 )