Analisis pengaruh geometri peledakan terhadap hasil peledakan pada lapisan interburden di PT Jhonlin Baratama, jobsite PT. Arutmin Indonesia, Batulicin, Kalimantan Selatan
A nalisis geometri peledakan pada interburden dilakukan di daerahpenambangan PT Jhonlin Baratama, Batu Licin, Kalimantan Selatan, untukmengetahui pengaruh terhadap hasil peledakan yang pada akhirnya berpengaruhpada produktivitas alat gali muat PC 2000. Pada kegiatan peledakan interburdendengan horizon yang sama, digunakan geometri yang berbeda melihat dariketebalan rata-rata interburden yang akan diledakan pada lokasi. Penggunaangeometri yang berbeda bertujuan agar hasil peledakan tetap optimal, yaitu energiterdistribusi dengan baik, fragmentasi hasil peledakan sesuai dengan harapan, dantarget produktivitas alat gali muat tercapai. Powder factor yang digunakan punbervariasi melihat dari karakteristik batuan yang akan diledakan.Fragmentasi hasil peledakan dianalisis menggunakan 2 metode, yaitumetode matematis Kuz-Ram dan metode image analysis menggunakan softwareSplit Desktop. Variabel geometri yang diatur adalah burden dan spasi, yaituburden 6 m spasi 7 m, burden 7 m spasi 8 m, dan burden 8 m spasi 9 m. Distribusienergi paling besar dihasilkan dengan menggunakan burden 8 m dan spasi 9 mdengan rata-rata keterkurungan energi sebesar 1,43 dan distribusi energi vertikalsebesar 56,86%. Ukuran rata-rata fragmentasi yang paling kecil dihasilkan darigeometri burden 6 m dan spasi 7 m yaitu sebesar 30,14 cm. Penggunaan geometriyang berbeda tetap menghasilkan fragmentasi yang diharapkan. Perhitunganpowder factor menghasilkan nilai yang bervariasi yaitu 0,18 kg/bcm – 0,25kg/bcm dan batas maksimum yang ditetapkan ialah 0,25 kg/bcm. Targetproduktivitas alat gali muat PC 2000 yaitu 928 bcm/jam tercapai ketika digunakanpowder factor sebesar ≥ 0,21 kg/bcm.
A nalysis influence of blasting geometry on interburden was carried out inthe mining area of PT Jhonlin Baratama, Batu Licin, South Kalimantan, todetermine the effect of the blasting results that ultimately affected to productivityof PC 2000. In interburden explosion activity with the same horizon, differentgeometry is used depends on the average thickness of the interburden at thelocation. The use of different geometries to keep blasting results optimum, i.e.,energy evenly distributed, fragmentation of blasting results in line withexpectations, and productivity digging and loading tools reach the target. Theused of powder factor also varies depends on the rock characteristics to bedetonated.The blasting fragmentation was analyzed using two methods, the Kuz-Ram mathematical method and the image analysis method using Split Desktopsoftware. The adjusted geometry variables are burden and space, i.e. 6 m burden 7m space, 7 m burden 8 m space, and 8 m burden 9 m space. The largest energydistribution was generated using 8 m burden and 9 m spaced with an averagerelative confinement is 1,43 and a vertical energy distribution is 56,86%. Thesmallest average size of fragmentation is obtained from 6 m burden and 7 m spacegeometry, that is 30,14 cm. The use of different geometry still produces expectedfragmentation. Calculation of powder factor yields varying values that is 0,18kg/bcm – 0,25 kg/bcm and the maximum limit set is 0,25 kg/bcm. The PC 2000productivity target of 928 bcm/hour was achieved when powder factor was ≥ 0,21kg/bcm.