T erdapat rekahan besar yang belum diketahui potensi longsornya di Perbukitan Batugamping, Kaliwadas, Kebumen, Jawa Tengah. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk menentukan atau memprediksi apakah rekahan tersebut aman atau tidak ditinjau dari jenis longsoran dan nilai faktor keamanan. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan antara dua metode analisis kestabilan lereng yaitu, Metode Kesetimbangan Batas (MKB) dan Metode Elemen Hingga (MEH) berdasarkan dua parameter kestabilan lereng yaitu kekuatan batuan utuh dan massa batuan untuk mengetahui dan membandingkan apakah lereng yang diteliti termasuk lereng yang aman atau tidak. MKB membagi massa bidang longsor menjadi irisan-irisan kecil sehingga gaya geser yang bekerja pada setiap irisan mewakili seluruh bagian yang sama dengan kuat geser pada bidang longsoran. MEH memiliki prinsip saat material menerima gaya seperti gaya normal dan gaya gesek, maka material tersebut mengalami perubahan bentuk yang menyebabkan perpindahan material (Displacement). Setelah penelitian dilakukan, hasil perhitungan dengan pemodelan MEH memiliki faktor keamanan lebih kecil dan lebih teliti dibanding MKB karena parameter yang di-input dalam pemodelan lebih banyak yakni kohesi, sudut gesek dalam, bobot isi, tinggi muka air tanah, modulus young, dan nisbah poisson sedangkan MKB tidak meng-input modulus young dan nisbah poisson. Faktor Keamanan lereng di lokasi penelitian dinyatakan aman karena memenuhi standar KepMen PU. No378/KPTS/1987 tentang lereng alami yang aman yakni lebih dari 1,5.