DETAIL KOLEKSI

Studi laboratorium formulasi dispersed fluid untuk mengantisipasi formasi yang mengandung potensi swelling

1.0


Oleh : Albert Wong

Info Katalog

Nomor Panggil : 2159/TP/2013

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2013

Pembimbing 1 : Abdul Hamid

Subyek : Drilling muds

Kata Kunci : formation, swelling, dispersed fluid

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2013_TM_TA_07108011_8.pdf
2. 2013_TM_TA_07108011_7.pdf
3. 2013_TM_TA_07108011_6.pdf
4. 2013_TM_TA_07108011_5.pdf
5. 2013_TM_TA_07108011_4.pdf
6. 2013_TM_TA_07108011_3.pdf
7. 2013_TM_TA_07108011_2.pdf
8. 2013_TM_TA_07108011_1.pdf

L umpur pemboran adalah fluida yang digunakan yang di desain, untuk membantu proses pemboran. Komposisi dan sifat fisik lumpur sangat berpengaruh terhadap suatu operasi pemboran, karena salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu pemboran adalah tergantung pada lumpur bor yang digunakan. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan, dan biaya pemboran sangat tergantung dari lumpur pemboran yang digunakan. Karena berbagai faktor pemboran yang ada maka lumpur pemboran mutlak diperlukan pada proses tersebut. Pada formulasi dispersed fluid ini bertujuan untuk mentreatment lumpur yang telah digunakan pada formasi reaktif (clay) supaya kondisi fisik dan rheology lumpur tersebut dapat mencapai spesifikasi standar lumpur pemboran kembali. Formulasi dispersed fluid dapat digunakan pada lumpur dengan bahan dasar air (water base mud) karena bahan dasar dari formulasi dispersed fluid ini adalah lubricant dan drilling detergent yang bertujuan untuk mendisperse sifat-sifat clay yang flocking pada lumpur yang telah terkontaminasi. Formulasi dispersed fluid ini cocok digunakan dan memang dirancang untuk menghadapi formasi reaktif seperti clay yang dapat menyebabkan flocking sehingga dapat menghemat biaya chemical lumpur pemboran. Pada tugas akhir ini bertujuan untuk meneliti dan membandingkan treatment lumpur yang tepat untuk sistem lumpur KCL Polymer. Selanjutnya akan dilakukan analisa di laboratorium tentang pengaruh kontaminasi dan treatment terhadap lumpur tersebut, apakah akan mempengaruhi berat jenis lumpur, sifat rheology, laju tapisan serta tebal ampas yang dihasilkan, kandungan cairan dan sifat fisik serta sifat kimia lumpur lainnya.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?