Analisis kawasan resapan air berbasis sistem informasi geografis di daerah Pacet,Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat
P erencanaan tata ruang dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan suatu wilayah agar lebih sistematis. Banyak aspek yang terdapat dalam perencanaan tata ruang, contohnya yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Kawasan resapan air termasuk dalam aspek lingkungan tersebut. Keberadaan resapan air di daerah perkotaan sangat penting, dikarenakan fungsi dari kawasan resapan air adalah untuk menjaga kelestarian tata air dan dapat mencegah terjadinya banjir. Maka dari itu perlu diadakannya penelitian mengenai penentuan kawasan resapan air. Penentuan kawasan resapan air di daerah Pacet dan sekitarnya dilakukan karena di daerah tersebut terdapat beberapa lahan kosong yang dapat dijadikan kawasan resapan air. Dalam menentukan kawasan resapan air, penelitian ini menggunakan metode pembobotan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang bertindak sebagai alat analisa dan pengolahan data. Parameter yang digunakan dipenelitian ini dibagi menjadi 4 parameter, yaitu kecepatan infiltrasi, curah hujan, tanah penutup dan kemiringan lereng. Metode yang digunakan dalam pengambilan data kecepatan infiltrasi saat dilapangan adalah sesuai Standar Nasional Indonesia, metode yang digunakan dalam analisa tanah penutup adalah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia dengan klasifikasi United Soil Classification System, peta curah hujan berdasarkan data curah hujan Cianjur tahun 2018, dan peta kelerengan berdasarkan analisa 3D menggunakan aplikasi Arcgis. 4 parameter tersebut dianalisa dan diolah maka akan menghasilkan peta kawasan resapan air. Setelah pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian memiliki 3 jenis daerah resapan air, yaitu daerah resapan air buruk, daerah resapan air sedang, dan daerah resapan air baik.
S patial planning is done to anticipate the development of a region to be more systematic. Many aspects are contained in spatial planning, for example, economic, social and environmental aspects. Recharge areas are included in these environmental aspects. The presence of recharge area in urban areas is very important, because the function of recharge area is to preserve the water system and can prevent flooding. Therefore, it is necessary to conduct research on determining areas. Determination of recharge areas in Pacet and surrounding areas is done because in the area, there are several vacant land that can be used as recharge areas. In determining recharge areas, this study uses a scoring method with a Geographic Information System (GIS) that acts as an analysis and data processing tool. The parameters used in this study were divided into 4 parameters, namely rock graduation, rainfall, overburden and slope). The method used in collecting infiltration speed data when in the field is in accordance with the Indonesian National Standard, the method used in the analysis of overburden is in accordance with the Indonesian National Standard with the classification of the United Soil Classification System, rainfall maps based on Cianjur rainfall data in 2018, and slope maps based on 3D analysis using the Arcgis application. After the 4 parameters are analyzed and processed, it will produce a map of recharge area. After processing the data, it can be concluded that the study area has 3 types of recharge areas, namely bad recharge areas, medium recharge areas, and good recharge areas