Pemetaan pencemar total coliform, e.coli, dan organik pada air tanah dangkal di wilayah DKI Jakarta
P enelitian pemantauan kualitas air tanah ini sangat penting untuk mengevaluasi potensi risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi air tanah yang terkontaminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman sumur dan jarak tangki septik terhadap pencemaran air tanah oleh bakteri total coliform, Escherichia coli (E.coli), dan parameter organik, serta memetakan pencemaran air di DKI Jakarta. Korelasi antara data pemantauan kualitas air tanah di 265 titik lokasi dari Dinas Lingkungan Hidup di DKI Jakarta tahun 2022 dan jarak sumur dengan tangki septik digunakan dalam pemantauan ini. Kedalaman sumur serta tangki septik dianalisis menggunakan SPSS 29. Sistem Informasi Geografi (SIG) digunakan untuk memetakan dan mendeskripsikan secara spasial kondisi kualitas air tanah di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kedalaman sumur dan tangki septik dengan pencemar total coliform, E.coli, dan organik di Wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Hasil pemetaan menunjukkan pada air tanah dangkal kedalaman < 50 meter dan jarak tangki septik > 10 meter terdapat konsentrasi total coliform, E.coli, dan organik, yang melebihi baku mutu, di Wilayah Jakarta Barat, Wilayah Jakarta Selatan dan Wilayah Jakarta Timur. Hal ini menunjukkan bahwa faktor tangki septik bukan penyebab utama tinggi total coliform dan E.coli di wilayah tersebut, sehingga perlu diteliti lebih lanjut faktor penyebab adanya pencemaran.
T his groundwater quality monitoring research is essential for evaluating the potential health risks that may arise from the consumption of contaminated groundwater. This study aims to determine the impact of well depth and septic tank distance on groundwater contamination by total coliform bacteria, Escherichia coli (E. coli), and organic parameters, as well as to map water pollution in DKI Jakarta. The correlation between groundwater quality monitoring data at 265 locations from the Environmental Agency in DKI Jakarta in 2022 and the distance between wells and septic tanks was used in this monitoring. Well depth and septic tanks were analyzed using SPSS 29. Geographic Information System (GIS) was employed to spatially map and describe the groundwater quality conditions in DKI Jakarta. The results showed that there is a significant impact of well depth and septic tanks on the contamination of total coliform, E. coli, and organic parameters in Central Jakarta, West Jakarta, South Jakarta, and East Jakarta. The mapping results indicated that in shallow groundwater with depths of < 50 meters and septic tank distances of > 10 meters, the concentrations of total coliform, E. coli, and organic parameters exceeded quality standards in West Jakarta, South Jakarta, and East Jakarta. This indicates that the septic tank factor is not the main cause of high total coliform and E. coli levels in these areas, suggesting that further research is needed to investigate the factors causing contamination.